Lis Prihatin Angka Kemiskinan Tanjungpinang Terbanyak Kedua di Kepri

Tanjungpinang
Lis Darmansyah saat bersilaturahmi dengan warga perumahan Bumi Intan Sari, di Jalan Gatot Subroto, KM 5 Bawah, RT 03/RW VIII, Kelurahan Kampung Bulang, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Kamis (5/9). SK

TANJUNGPINANG – Lis Darmansyah bersilaturahmi dengan warga perumahan Bumi Intan Sari, di Jalan Gatot Subroto, KM 5 Bawah, RT 03/RW VIII, Kelurahan Kampung Bulang, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Kamis (5/9).

Lis, panggilan akrabnya, bicara berbagai hal tentang kondisi Tanjungpinang saat ini. Soal angka kemiskinan dan pengangguran yang tinggi, hingga perekonomian Tanjungpinang yang merosot. Sehingga butuh penanganan cepat untuk pemulihan.

Terkait kemiskinan, Lis mengungkapkan keprihatinannya setelah mencermati data kemiskinan Tanjungpinang yang saat ini cukup tinggi. Tanjungpinang berhasil membukukan angka kemiskinan terbanyak kedua di Provinsi Kepri, setelah Kabupaten Lingga.

“Saat ini banyak masyarakat di Tanjungpinang yang hidup dalam kemiskinan,” kata Lis Darmansyah.

Menurut Lis, rekor kemiskinan yang dicapai Tanjungpinang saat ini belum pernah terjadi sebelumnya. Apalagi dalam 3 tahun terakhir ini, angka kemiskinan Tanjungpinang naik signifikan.

“Kami melihat bahwa dalam tiga tahun terakhir, angka kemiskinan di Tanjungpinang meningkat,” katanya.

Lis Darmansyah adalah bakal calon Wali Kota Tanjungpinang, yang berpasangan dengan Raja Ariza, bakal calon Wakil Wali Kota Tanjungpinang. Lis-Raja yang mengusung tagline Tanjungpinang Berbenah, diusung koalisi 10 partai politik. Lis juga pernah menjabat Wali Kota Tanjungpinang, periode 2013-2018.

Ia juga menyoal data kemiskinan Tanjungpinang yang belum diperbarui secara berkala. Sehingga banyak masyarakat miskin yang tidak tercatat sebagai penerima bantuan pemerintah yang didistribusikan melalui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau Program Keluarga Harapan (PKH).

Selain itu, Lis juga mengungkapkan tingkat pengangguran yang masih tinggi. Angka pengganguran Tanjungpinang tercatat tertinggi kedua kedua di Provinsi Kepri.

“Kita menghadapi situasi di mana kemiskinan dan pengangguran di Tanjungpinang sangat mengkhawatirkan,” ujarnya.

Begitu halnya kondisi perekonomian Tanjungpinang, yang tidak bergairah, disertai daya beli masyarakat yang terus menurun. Salah contoh di pasar Bintan Centre, yang sepi pembeli dari sejak pagi hari.

“Jika bapak ibu pergi ke pasar Bintan Centre pada pukul 7.30 WIB, pembeli sudah sepi. Ini menunjukkan kondisi ekonomi Tanjungpinang yang tidak baik,” ujarnya.

Tira

KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini