Kritik Pedas Lis Darmansyah: Kota Tanpa Arah Pembangunan Akan Kandas

Tanjungpinang
Lis-Raja saat bersilaturahmi dengan para ulama di Tanjungpinang, beberapa waktu lalu. SK

TANJUNGPINANG- Lis Darmansyah berbicara kondisi Tanjungpinang yang tidak baik-baik saja. Kota kelahirannya itu mengalami banyak persoalan dengan tanpa penanganan yang serius.

Salah satu satu yang menjadi perhatian Lis Darmansyah adalah gedung Gonggong. Yang dulunya gedung ini tampak begitu indah, namun beberapa tahun ini terlihat semberawut dan kotor. Gedung Gonggong tersebut dibangun di masa kepemimpinan Lis Darmansyah sebagai Wali Kota Tanjungpinang, periode 2013-2018.

“Dulu Bu, lihat gedung Gonggong yang begitu indah, sekarang Bu, pergilah ke tempat itu. Udah lah bau pesing minta ampun, lantainya pada rusak, gerobak di mana mana. Bagaimana melihat keindahan kota yang semberawut seperti itu,” kata Lis, panggilan akrabnya.

Diketahui, Lis Darmansyah dan Raja Ariza merupakan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang di Pilkada 2024, yang mengusung visi Bima Sakti dengan 5 misi, serta sejumlah program unggulan dengan tangline Tanjungpinang Berbenah.

Lis mengungkapkan rasa kekecewanya dihadapan para ulama, mubaligh, imam masjid dan Guru TPQ Se-Kota Tanjungpinang, dalam silaturahmi yang digelar di Aula Hotel Bintan Plaza, Tanjungpinang, Sabtu (14/9/2024). Ratusan orang hadir, ada kelompok ibu-ibu dan juga Raja Ariza.

Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini Tanjungpinang seperti kehilangan arah dan tujuan. Dulu, Tanjungpinang dikenal sebagai kota budaya dan wisata religi. Sekarang, nama kebanggan seperti hilang ditelan bumi.

Lantas, Lis pun bertanya kepada para ulama dan ibu-ibu yang hadir di tempat itu. “Kota budaya, apakah arah Tanjungpinang sebagai kota budaya, bukan? Sebagai kota pariwisata, bukan Pendidikan, bukan? Kota perdagangan bukan?” tanya Lis. Yang kemudian dengan kompak menjawab,” Bukan.”

Ia menyebutkan bahwa segala sesuatu yang tidak punya arah dan tujuan, maka sesuatu yang ia inginkan itu tidak akan pernah tercapai. Seperti ketika mengendarai sepeda motor yang tidak punya tujuan, dan terus membawa motornya keliling-keliling, maka pada saat tertentu, bensin motor habis, dan motor akan berhenti di tengah jalan.

“Begitu juga, kalau kita naik kapal tidak ada arah ke mana pergi, maka kapal itu akan kandas di tengah laut. Apalagi yang namanya arah pembangunan daerah,” katanya.

Selain itu, Lis juga menyoroti pertumbuhan ekonomi yang terus merosot. Di masa pemerintahannya, pertumbuhan ekonomi Tanjungpinang cukup tinggi di angka 7,78%, sementara di tahun 2023 menurun drastis menjadi 4,92%.

Jika alasannya karena adanya covid, seluruh daerah di Indonesia juga mengalami hal yang sama. Semua daerah dilanda covid, tapi perekonomiannya berangsur pulih, dan banyak daerah yang sudah maju pesat. Lagi pula covid persolan nasional, yang penanganannya tergantung dari program yang dibuat oleh pemerintah pusat.

Kemudian soal angka kemiskinan yang tinggi dan berkejaran-kejaran dengan angka pengangguran, yang membuat daya beli masyarakat menurun. Belum lagi persoalan kualitas pendidikan dan kesehatan, juga kesejahteraan guru dan tenaga kesehatan, yang butuh perhatian.

“Tanjungpinang dalam sepanjang sejarah, dalam kurun waktu 3 tahun ini mengalami hal yang paling don’t great (tidak baik),” ungkapnya.

Ia mengatakan persoalan-persoalan yang dihadapi Tanjungpinang tidak lah sederhana, perlu komitmen dan kerja ekstra yang dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Menurutnya, persoalan-persoalan ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, karena yang merasakan dampaknya adalah masyarakat Tanjungpinang sendiri.

Lis mengatakan, ia bersama Raja Ariza, akan menuntaskan segala persolan tersebut, jika rakyat memberikan amanah untuk memimpin Tanjungpinang, setidaknya 5 tahun ke depan. Melalui Visi Bima Sakti dan 5 Misi, serta sejumlah program unggulannya, keduanya berkomitmen membenahi Tanjungpinang dari permasalahan yang dihadapi saat ini.

KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini