Soroti Kemiskinan, Lis: Tiga Tahun Pemda Tidak Fokus Perbaiki Ekonomi Tanjungpinang

Tanjungpinang
Lis Darmansyah, saat bersilaturahmi dengan warga Tanjungpinang, di Kedai Kopi Kita, Km 8, pada Jumat (20/9/2024), SK

TANJUNGPINANG – Tingginya angka kemiskinan dan pengangguran di Tanjungpinang dalam tiga tahun terakhir menunjukkan kurangnya perhatian dari pemerintah daerah terhadap perekonomian masyarakat.

“Pemerintah tidak maksimal dalam menumbuhkan ekonomi masyarakat. Kemiskinan dan pengangguran meningkat, dan masyarakat semakin kesulitan,” tegas Lis Darmansyah, saat bersilaturahmi dengan warga di Kedai Kopi Kita, Km 8, pada Jumat (20/9/2024),

Lis, sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa Tanjungpinang kini menjadi daerah dengan angka kemiskinan dan pengangguran tertinggi kedua di Provinsi Kepri, dengan estimasi tingkat kemiskinan mencapai 12-14 persen.

Menurutnya, ini terjadi karena pemimpin sebelumnya tidak memiliki strategi yang jelas untuk meningkatkan ekonomi daerah, memberdayakan masyarakat, dan menciptakan lapangan pekerjaan.

“Pemimpin harus memiliki visi dan misi yang jelas sebagai panduan dalam pembangunan. Tanpa itu, kita ibarat kapal tanpa tujuan, atau pengendara motor yang tak ada arah dan akhirnya berhenti di tengah jalan,” katanya.

Ia pun bertanya kepada warga mengenai arah dan tujuan Tanjungpinang dalam tiga tahun terakhir ini. “Apakah kita sudah memiliki visi sebagai kota berbudaya, wisata, pendidikan, dan perdagangan?,” tanya Lis. Yang kompak menjawab, “Tidak.”

Lis menegaskan, jika diberi amanah memimpin, ia bersama Raja Ariza, punya solusi konkret untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tanjungpinang.

Lis-Raja memiliki visi “Bima Sakti” dan lima misi, serta program “Kartu Tanjungpinang Berbenah” yang mencakup pendidikan dan kesehatan gratis, bantuan modal untuk UMKM, subsidi air bersih, serta insentif bagi pekerja sosial.

Melalui program tersebut, Lis-Raja akan menggariskan perlengkapan sekolah bagi siswa SD dan SMP, serta bantuan modal usaha untuk pelaku UMKM, yang juga akan dilatih untuk menciptakan produk-produk khas Tanjungpinang.

Terkait penerima bantuan sosial dan PKH (program keluarga harapan), Lis menambahkan pentingnya pembaruan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk memastikan bahwa bantuan tepat sasaran.

“Banyak warga layak menerima bantuan tetapi tidak terdaftar di DTKS,” ujarnya.

Program Lis-Raja mendapatkan sambutan positif, terutama dari kelompok ibu-ibu. “Semua program Lis-Raja jelas dan menyentuh kebutuhan masyarakat, terutama bagi keluarga kurang mampu,” ungkap Dewi, salah satu peserta.

Ia sepakat dilakukan pembaruan data DKTS, agar warga tak mampu benar-benar mendapatkan bantuan sosial yang merupakan haknya.

Di akhir acara, seratusan warga yang hadir, menyatakan dukungan untuk memenangkan Lis-Raja dalam Pilwako Tanjungpinang, dengan meneriakkan yel-yel kemenangan.

“Tanjungpinang dijawab Berbenah, kemudian Lis-Raja dijawab Menang, Menang, Menang.”

Tira

KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini