Didukung Nasdem dan PKS, Muhammad Rudi-Aunur Rafiq Dapat Tiket Pilkada Kepri 2024

Tanjungpinang
HMR dan Aunur Rafiq saat menerima rekomendasi dari Partai PKS yang diserahkan Sekjen Aboe Bakar Alhabsyi di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (10/8/2024). screenshot vudeo

TANJUNGPINANG – Haji Muhammad Rudi, dengan nama populer HMR dan Aunur Rafiq yang akrab disapa Rafiq, akhirnya memastikan maju di Pilkada Kepri 2024, setelah mendapatkan rekomendasi dari Partai Nasdem dan PKS. Rekomendasi dari kedua partai itu diterima pada hari ini, Sabtu (10/8/2024).

HMR dan Aunur Rafiq merupakan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri. Partai Nasdem dan PKS menjadi kendaraan politik untuk mengantarkan pasangan ini ke panggung Pilkada 2024, dalam memperebutkan kursi Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri, periode 2025-2030.

Hasil Pemilu 2024, Partai Nasdem meraih 7 kursi di DPRD Kepri, dan Partai PKS memperoleh 6 kursi. Artinya, HMR dan Aunur Rafiq telah mengantongi dukungan sebanyak 13 kursi sebagai tiket ke Pilkada Kepri.

Dengan bermodal dukungan dari koalisi Nasdem dan PKS, sudah lebih dari cukup bagi HMR dan Aunur Rafiq untuk mendaftar sebagai kontestan di Pilgub Kepri. Sebab, pasangan calon yang diusung melalui jalur partai politik untuk Pilgub Kepri, hanya membutuhkan 9 kursi dari jumlah sebanyak 45 Anggota DPRD Kepri.

Kepastian HMR dan Aunur Rafiq maju di Pilkada Kepri disambut dengan meriah, yang tidak hanya datang dari pendukungnya, namun juga masyarakat Kepri. Hal itu terlihat dari komen-komen netizen di berbagai platform media sosial.

HMR dan Aunur Rafiq saat menerima rekomendasi dari Partai Nasdem maju di Pilkada Kepri 2024, di Jakarta, Sabtu (10/8/2024). screenshot video

Mereka umumnya mengucapkan: Alhamdulillah, sebagai ungkapan rasa syukur yang disertai dengan foto HMR dan Aunur Rafiq dengan tagline HMR BerAura (singkatan nama Aunur Rafiq), Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri 2024.

Ekspresi kegembiraan masyarakat yang diperlihatkan melalui akun medsos, sangat wajar dan patut diapresiasi, yang menunjukkan begitu besarnya kepedulian publik akan pesta demokrasi di daerahnya, dalam menentukan pemimpinnya untuk 5 tahun ke depan, yang berdampak langsung terhadap nasib dan masa depan mereka.

Sebab, sebelumnya sempat muncul kekhawatiran akan adanya skenario kotak kosong Pilkada Kepri 2024. Hal itu melihat dari fenomena calon tunggal di beberapa kabupaten dan kota di wilayah Provinsi Kepri. Seperti di Pilkada Batam dan Pilkada Bintan. Calon tunggal ini akan melawan kosong saat pencoblosan nanti.

Kotak kosong di Pilkada sangat tidak diharapkan semua pihak. Karena dengan kehadiran satu pasangan calon atau calon tunggal yang melawan kotak kosong merupakan kemunduran demokrasi dan sekaligus upaya merampas hak rakyat dalam menentukan pemimpinnya.

Tira

KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini