Firman Ingin Prioritaskan Pembangunan Manusia di Kabupaten Karimun

Tanjungpinang
Muhammad Firman saat menyampaikan gagasan dalam Forum Dialog Gagasan bersama Bacalon Bupati Karimun 2024-2029, yang digelar Aliansi Mahasiswa Kabupaten Karimun Tanjungpinang-Bintan, di Asrama Haji Tanjungpinang, pada 22 Juni 2024. ist

TANJUNGPINANG – Muhammad Firmansyah memiliki semangat baru untuk membangun masa depan Kabupaten Karimun yang lebih baik. Jika diberi kesempatan untuk memimpin Kabupaten Karimun, ia akan memprioritaskan pembangunan manusia ketimbang infrastruktur.

Hal itu terungkap saat Firman memaparkan ide dan gagasannya dalam Forum Dialog Gagasan bersama Bacalon Bupati Karimun 2024-2029, dengan mengusung tema: “Menjuang Asa Bumi Berazam Mencapai Karimun Darusallam”, yang digelar Aliansi Mahasiswa Kabupaten Karimun Tanjungpinang-Bintan, di Asrama Haji Tanjungpinang, pada 22 Juni 2024.
Bang Firman, panggilan akrabnya, saat ini dikenal sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Karimun. Ia hadir di acara itu sebagai kandidat bakal calon (Bacalon) Bupati Karimun di Pilkada serentak 2024.
Firman mengakui tidak mudah untuk mewujudkan harapan masyarakat Karimun untuk menjadi manusia yang sehat, berkualitas dan sejahtera. Namun, ia sangat optimis dengan ide dan gagasannya. Program-program unggulannya yang dirancang berdasarkan kebutuhan-kebutuhan masyarakat, akan menjawab semua keresahan itu.
Setidaknya Firman telah mempersiapkan 10 program unggulan untuk mendukung visi misinya yang fokus pada pembangunan manusia. Dua diantaranya, adalah Program Kesehatan Gratis Menggunakan KTP (kartu penduduk) atau KK (kartu keluarga), dan Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga Lansia (lanjut usia) yang berumur 60 tahun, dan para janda dengan usia di atas 50 tahun.
Kedua program ini mencerminkan kepedulian atas kebutuhan dasar masyarakat, dan masih tergolong baru di Karimun. Bukti Firman sangat memahami benar berbagai persoalan yang sedang dihadapi masyarakat. Sehingga tau apa program yang harus dibuat, kapan waktunya dan untuk siapa program itu.
Muhammad Firman (tengah) bersama mahasiswa Karimun di Tanjungpinang, usai menyampaikan gagasan dalam Forum Dialog Gagasan bersama Bacalon Bupati Karimun 2024-2029. ist

Program Berobat Gratis Menggunakan KTP/KK

Sebagai ASN Pemkab Karimun, dengan jabatan Sekretaris Daerah Karimun, Firman melihat urusan kesehatan masyarakat belum selesai dan menjadi persoalan pelik yang terus menggerus kualitas hidup masyarakat, sehingga harus segera dituntaskan.
Firman menegaskan kesehatan merupakan hak fundamental setiap warga negara. Namun, karena faktor kesenjangan sosial, atau keterbatasan biaya, menyebabkan sebagian masyarakat tidak bisa menjangkau layanan kesehatan yang layak.
Kondisi ini banyak dialami warga dari kalangan kurang mampu. Mereka tidak terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, atau kepesertaannya yang sudah tidak aktif lagi, dengan alasan sama: tidak punya uang bayar iuran bulanan.
Tak ingin persoalan ini berlarut-larut tanpa solusi, Firman pun terus mengasah pemikiran guna mencari jalan keluarnya. Melalui diskusi-diskusi dengan berbagai pihak, akhirnya Firman menemukan formula untuk menuntaskan permasalahan tersebut.
Program Berobat Gratis Menggunakan KTP/KK, sebagai jawabannya. Firman mengatakan program ini menjadi solusi bagi warga tidak mampu, yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, atau kepesertaannya non aktif karena tunggakan iuran. “Cukup membawa KTP/KK dan akan mendapat pelayanan maksimal ketika berobat,” katanya.
Firman menegaskan program ini berlaku untuk seluruh masyarakat tanpa terkecuali-sepanjang bisa menunjukkan bukti KTP/KK, dan berhak mendapatkan layanan kesehatan secara gratis di sentra-sentra pelayanan kesehatan masyarakat. Seperti Puskesmas dan rumah sakit milik Pemda.
“Jadi pola programnya berlaku untuk seluruh puskesmas, (dan) dalam keadaan darurat atau IGD di RSUD. (Warga) hanya membawa KTP, hanya membawa KK bagi warga yang belum mendapatkan KTP, akan dilayani saat berobat,” jelas Firman yang mendapat apresiasi dari para mahasiswa.
Menurut Firman, selain bertujuan membantu warga kurang mampu, program ini dirancang untuk memangkas birokrasi rumit dalam layanan kesehatan, dan memberikan rasa keadilan bagi warga negara dalam pelayanan kesehatan.
Program berobat gratis pakai KTP/KK ini, patut didukung. Jika terlaksana, sangat membantu masyarakat terutama golongan kurang mampu. Apalagi urusannya tidak ribet, warga cukup membawa KTP atau KK, sudah mendapatkan pelayanan kesehatan gratis di Puskesmas maupun RSUD milik Pemda Karimun.
“Karena seluruh biaya pengobatan akan ditanggung pemerintah,” kata Firman.
Firman saat adu gagasan dalam membangun kabupaten Karimun, yang digelar Aliansi Mahasiswa Kabupaten Karimun Tanjungpinang-Bintan. ist

Bantuan Langsung Tunai untuk Lansia dan Para Janda

Muhammad Firmansyah benar-benar fokus dalam pembangunan manusia untuk membangun Karimun yang manusiawi, dalam mewujudkan masyarakatnya yang sehat, berkualitas, dan sejahtera. Selain program kesehatan gratis, Firman juga menaruh perhatian khusus kepada warga lanjut usia dan para janda, dengan menyiapkan program perlindungan sosial berupa pemberian bantuan langsung tunai (BLT).
BLT ini diperuntukkan bagi Lansia berumur 60 tahun dan para janda yang usianya di atas 50 tahun. Tujuan pemberian BLT kepada Lansia, menurut Firman, sebagai bantuan untuk memenuhi kebutuhan hidup, di saat mereka sudah tidak berdaya lagi bekerja.
“Karena mereka yang berusia 60 tahun ke atas, sudah tidak produktif lagi, sehingga perlu diperhatikan dengan memberi bantuan untuk biaya kebutuhan sehari-hari,” kata Firman.
Firman mengatakan penerima BLT Lansia adalah perseorangan, dan bukan berdasarkan Kepala Keluarga (KK). “Melalui program ini, kami targetkan 10.000 warga Karimun, yang berusia lanjut di atas 60 tahun, untuk mendapatkan bantuan langsung tunai dari program ini,” katanya.
Namun, tidak semua Lansia mendapatkan bantuan. Para Lansia dari pensiunan ASN, TNI dan Polri, serta penerima manfaat pada DTKS Kementerian Sosial, tidak termasuk penerima bantuan dari program BLT ini.
Firman mengatakan, program BLT ini merupakan bentuk kepedulian dengan memberikan pertolongan di saat masyarakat dalam kesusahan. Ia pun sangat yakin program BLT ini mendapat sambutan baik dari masyarakat Karimun, karena sangat menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.
“Apalagi anak-anak mereka akan merasa senang, karena orang tuanya mendapat perhatian khusus dari program ini,” ujar Firman.
***
Begitu juga dengan BLT untuk para Janda, lanjut Firman, diberikan untuk meringankan beban hidupnya sehari-hari di tengah kesulitan ekonomi tanpa dukungan seorang suami sebagai kepala keluarga, yang bertanggung jawab penuh dalam keluarga.
Dengan kehilangan suami, posisi sang ibu harus memiliki peran ganda: mengurus anak-anaknya sekaligus mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ini perlu diperhatikan dan harus dibantu. Apalagi si ibu dengan usia 50 tahun ke atas, sudah kurang produktif.
“Maka program BLT ini kami rancang sebagai solusinya untuk membantu keluarga para Janda, dalam memenuhi kebutuhan hidupnya bersama anak-anaknya,” ia menjelaskan manfaat program BLT.
Firman menegaskan program BLT untuk para Janda sebagai bentuk komitmennya dalam membangun masyarakat Karimun yang sejahtera dan berkeadilan. Melalui program ini, Firman ingin memastikan bahwa para janda yang kehilangan suami dan tidak berpenghasilan lagi, atau pendapatannya yang rendah, mendapatkan perhatian dan bantuan yang dibutuhkan.
Sama seperti BLT Lansia, para janda dari pensiunan ASN, TNI dan Polri, serta penerima manfaat pada DTKS Kementerian Sosial, tidak masuk daftar penerima manfaat dari program BLT ini.
Tira

KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini