Kisah Sulit Lis Darmansyah dan Impian Membangun Tanjungpinang

Tanjungpinang
Lis Darmansyah saat berkampanye di tengah warga Tanjungpinang, beberapa waktu lalu. SK

TANJUNGPINANG – Lis Darmansyah, yang saat ini mencalonkan diri sebagai Walikota Tanjungpinang, punya kisah perjalanan hidup yang penuh liku.

Sejak kecil, ia menghadapi tantangan besar ketika keluarganya memutuskan untuk pindah ke Jakarta, ketika ia baru berusia 4 tahun.

Kehilangan ayahnya, almarhum Umar Malin Malelo, meninggalkan kesedihan mendalam dalam hidupnya.

Saat itu, Lis diangkut dengan cara yang tak terbayangkan. Dengan ongkos yang minim, pamannya menggulungnya dalam tikar dan mengangkatnya di pundak, seolah-olah ia adalah bantal.

“Saya disuruh diam agar tak ketahuan,” kenang Lis Darmansyah.

Keberanian dan kreativitas pamannya berhasil memperdaya petugas kapal, dan akhirnya berhasil naik Tampomas menuju Jakarta.

Setelah beberapa tahun tinggal di Jakarta dan bersekolah di TK Bhayangkari, Lis kembali ke Tanjungpinang.

Ia menempuh pendidikan di SD Inpres Tanjungpinang yang kini dikenal sebagai SMPN 15, kemudian melanjutkan ke SMPN 3 dan SMAN 2 Tanjungpinang.

Dengan tekad kuat, Lis pindah ke Jakarta untuk mengejar cita-citanya masuk Akademi Kepolisian, mengikuti jejak abangnya, Yan Fitri Halimansyah, yang saat ini menjabat Kapolda Kepri dengan pangkat Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol), dengan 2 bintang dipundaknya.

Namun, takdir berkata lain; Lis gagal masuk Akpol karena tekanan darahnya yang rendah. Meski begitu, dukungan dari abangnya membuatnya melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

Setelah lulus, ia bekerja di Inggris dan Arab Saudi, bahkan kini gilirannya mengirimkan uang kepada abangnya.

Keluarga Lis kemudian menginginkan kepulangannya ke Tanjungpinang dengan alasan ibunya sakit. Namun, saat tiba, Lis terkejut melihat ibunya dalam keadaan sehat.

Setelah kembali ke Tanjungpinang, ia menemukan cinta sejatinya: Yuniarni Pustoko Weni, yang sukses di panggung politik dengan jabatan terakhir sebagai Ketua DPRD Tanjungpinang, periode 2019-2024.

Kini, dengan pengalaman hidup yang kaya, Lis maju sebagai calon Walikota Tanjungpinang berpasangan dengan Raja Ariza, yang merupakan keturunan pahlawan nasional Raja Haji Fisabilillah.

Lis dan Raja, yang sama-sama berasal dari latar belakang sederhana, diharapkan bisa membawa perubahan signifikan bagi Tanjungpinang.

Lis-Raja merupakan pasangan yang sangat lengkap. Lis sebagai pemimpin yang visioner dan dikenal pekerja keras. Raja Ariza sendiri merupakan birokrat tulen. Bahkan disebut sebagai suhu atau mahaguru birokrat.

Dengan visi yang kuat dan latar belakang birokrasi yang solid, pasangan ini siap mengemban tanggung jawab untuk kota yang mereka cintai.

KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini