Ratusan Korban Longsor Serasan Mengungsi ke Tempat Sanak Saudara di Luar Daerah

Tanjungpinang
Ratusan warga Serasan yang menjadi korban bencana longsor yang terjadi pada Senin (6/3) lalu, sedang antrean di pelabuhan Serasan, Minggu (12/3). Mereka memilih mengungsi ke tempat sanak saudara di luar daerah karena dinilai lebih nyaman untuk sementara waktu sambil menunggu perkembangan selanjutnya. foto: infopublik.id

NATUNA – Ratusan warga Serasan yang menjadi korban bencana longsor yang terjadi pada Senin (6/3) lalu, mulai meninggalkan Serasan, Kabupaten Natuna, dan sementara mengungsi ke tempat sanak saudara di berbagai tempat di luar daerah.

Keberangkatan warga terdampak longsor Serasan dengan menggunakan KM Bukit Raya, yang bertolak dari Pelabuhan Serasan, pada Minggu (12/3) sekira pukul 22.00 WIB. Mereka sedang antrean untuk naik kapal penumpang KM. ke atas kapal.

Diperkirakan 417 orang yang meninggalkan Serasan pada malam itu, dengan alasan yang sama yaitu mencari tempat yang lebih aman dan nyaman buat mereka tinggal sementara waktu.

Bupati Natuna Wan Siswandi dan Wakil Bupati Rodhial Huda juga berada di pelabuhan untuk memantau keberangkatan masyarakat Serasan, yang menjadi korban longsor.

Salah seorang warga Serasan, Ari (25), yang ikut berangkat malam itu, mengaku terpaksa meninggalkan kampung halamannya karena kondisi cuaca di Serasan hingga saat ini masih belum stabil.

Warga dari dusun Air Raya, desa Pangkalan yang merupakan lokasi bencana longsor itu, akan mengungsi bersama warga lainnya ke tempat saudaranya yang berada di luar Serasan. Mengungsi ke luar daerah untuk mencari tempat yang lebih nyaman sambil menunggu perkembangan selanjutnya.

“Akan jauh lebih aman jika kami mengungsi keluar pulau Serasan, yang tinggal di tempat saudara buat sementara waktu,” kata Ari yang ditanya saat antre di pelabuhan.

Warga akan mengungsi ke berbagai tempat. Ada yang menuju ke Midai, Ranai, Letung bahkan hingga Kijang (Bintan) dan Tanjungpinang. Karena KM Bukit Raya juga melewati rute pelabuhan Kijang.

Ari sendiri mengaku akan menuju Ranai untuk tinggal sementara di rumah saudaranya. Sejak terjadi longsor, ia bersama keluarganya berada di pengungsian Posko PLBN. “(Selama ini) saya dan keluarga ngungsi di Posko PLBN. Saya pikir kalau ke Ranai lebih aman lah,” katanya.

Bupati Natuna Wan Siswandi dan Wakil Bupati Rodhial Huda juga berada di pelabuhan untuk memantau keberangkatan masyarakat Serasan, yang menjadi korban longsor.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Natuna Wan Siswandi mengatakan bahwa biaya tiket kapal untuk keberangkatan penumpang dari Serasan untuk tujuan Midai, Ranai, Letung hingga pelabuhan Kijang (Bintan), digatriskan seratus persen.

“Penunumpang yang naik dari pelabuhan Serasan tak perlu bayar tiket, semuanya digratiskan. Semua biaya ditanggung pihak Pelni,” kata Bupati Wan Siswandi.

Selama proses keberangkatan penumpang dari pelabuhan Serasan yang merupakan warga terdampak bencana longsor, tampak berjalan aman dan lancar. Dan, KM Bukit Raya berangkat pada Senin (13/3) dini, sekitar pukul 01.00 WIB.

Dari informasi yang diterima, para penumpang dari Serasan yang berjumlah sekitar 417 orang akan menuju beberapa lokasi, diantaranya di Midai sebanyak 8 orang, Selat Lampa (Ranai/Natuna) 298 orang, Tarempa 38 orang dan Kijang 70 orang.

Reporter: Saipul

KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini