Bantu Warga yang Isoman, Kajari Tanjungpinang Gandeng Organisasi Mitra Dirikan Dapur Umum

Tanjungpinang

TANJUNGPINANG – Lonjakan kasus corona di Tanjungpinang semakin tak terbendung, hal itu terlihat dari jumlah kasus harian corona yang belakangan ini mencetak recor baru. Bahkan saat ini warga yang terpapar corona yang menjalani isolasi mandiri (isoman) sudah mencapai angka seribuan orang, karena RS dan isolasi terpadu yang disediakan sudah penuh.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Tanjungpinang, warga yang terpapar Covid-19 saat ini berjumlah 1.454 orang. Dari jumlah itu, lebih dari 90 persen yang menjalani isolasi mandiri (Isoman) saat ini. Mereka adalah orang yang terpapar tanpa gejala (OTG) dan yang mengalami gejala ringan.

Tentu saja kondisi ini mengundang keprihatinan banyak orang untuk datang membantu mereka yang sedang menjalani isoman karena terpapar corona. Sebab mereka yang lagi isoman akan kesulitan mendapatkan makanan.

Berbeda dengan pasien corona yang di rawat di RS dan tempat-tempat isoalasi terpadu yang sudah ditangani oleh tenaga kesehatan. Apalagi saat ini Tanjungpinang telah memberlakukan PPKM Darurat , yang mulai dilaksanakan dari tanggal 12-20 Juli, maka semakin menyulitkan untuk mendapatkan suplai makanan, karena adanya pengetatan pembatasan kegiatan masyarakat.

Namun bagi yang warga Tanjungpinang yang saat ini lagi isoman karena terpapar corona, tidak perlu khawatir karena ada suplai makanan dari dapur umum yang didirikan oleh orang-orang berhati mulia untuk membantu saudara-saudaranya yang sedang membutuhkan bantuan.

Luar biasanya, dapur umum ini diinisiasi oleh Kajari Tanjungpinang Joko Yuhono, dengan menggandeng sejumlah organisilasi kemasyarakat dan komunitas para pelaku usaha dan bisnis.

Joko Yuhono menjelaskan dapur umum dihuat untuk membantu warga yang tidak mampu, dan sedang menjalani masa isolasi mandiri karena terpapar corona. Mereka dibantu berupa nasi bungkus yang dibuat di dapur umum. Bantuan makanan akan disalurkan selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang ditetapkan pemerintah hingga 20 Juli mendatang.

“Sasaran kita adalah warga Tanjungpinang yang sedang menjalani isolasi mandiri namun tidak mampu,” ucap Joko Yuhono saat ditemui di Dapur Umum yang didirikan di Depan Kantor Pengadilan Negeri Lama, Tanjungpinang Senin (12/7/2021).

Untuk Hari Pertama, dapur umum ini membuat 70 nasi bungkus yantg dibagikan ke berbagai kecamatan.

“Yang terbanyak di Tanjungpinang,” sebut Kajari Tanjungpinang yang didampingi Ketua MUI Tanjungpinang Fauzi, Ketua MUI Kepri Bambang Maryono serta sejumlah pengurus organisasi kepemudaan di Tanjungpinang.

Tujuan Dapur umum ini, sambung Kajari, agar warga yang menjalani isolasi mandiri namun mereka tidak mampu secara perekonomian tidak kelayapan atau tetap berada di rumah.

“Keluarga yang kesulitan makanan, cukup telepon petugas kami (ke nomor 0822-8864-5040), dan nanti ada relawan yang mengantar ke titik-titik atau rumah warga yang menjalani isolasi mandiri.

Untuk menunya, sambung Joko Yuhono, variatif dan terdiri dari empat sehat lima sempurna.

“Jadi menunya, ikan, ayam, telur sayurnya termasuk ada susu dan wedang jahe. Bahkan, kita sedang menggandeng pihak-pihak apotik untuk membantu menyuplai vitamin, agar saudara-saudara kita yang sedang menjalaniisolasi mandiri ini tetap sehat,” sebutnya.

Makanan yang disediakan sebutnya akan dibagikan dua kali dalam sehari yakni untuk makan siang dan makan malam. “Untuk makan siangnya akan didistribusikan pukul 11.00 WIB dan untuk makan malamnya akan diditribusikan pada pukul 17.00 WIB. Kalau satu keluarga yang kurang mampu sedang menjalani isolasi mandiri dan dalam keluarga itu ada lima orang maka kita akan beritakan lima bungkus nasi untuk makan siang dan lima bungkus untuk makan malam mereka,” terangnya.

Tujuan dibangun dapur umum ini, sebut Joko Yuhono untuk membangun dan menjaga kebersamaan dari berbagai elemen masyarakat atas kondisi wabah Covid yang juga melanda Tanjungpinang. Dapur umum ini, sebutnya dibaangun bersama dan anggarannya dari swadaya.

“Jadi ada beberapa elemen maslayarat disini, ADA MUI, FKPT, Tagana, Mojan, Perpat, Karangtaruna dan banyak lagi. Organisasi-organisasi ini sepakat untuk membuat gerakan sosial yang intinya bahwa kita peduli dan lebih melayani. Jadi kita membagun kebersamaan dan membantu keluarga kita yang kesulitan,” terangnya. ***

KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini