Masuk RPJMN 2025-2029, BP Batam Jelaskan Status Proyek Rempang Eco-City

Batam423 Dilihat

BATAM – BP Batam, melalui Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait, memastikan bahwa pengembangan Kawasan Terpadu Rempang Eco-City tetap menjadi salah satu proyek strategis nasional yang tercantum dalam Arah Pembangunan Kewilayahan pada Lampiran IV Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-2029.

“Kami optimistis proyek ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Batam, dan kami berharap seluruh pihak dapat mendukung penyelesaian pengembangan Rempang Eco-City ini,” ujar Tuty, panggilan akrab Ariastuty Sirait, dalam keterangannya pada Selasa (11/3/2025).

Tuty menjelaskan bahwa Kawasan Terpadu Rempang Eco-City dirancang untuk mendukung pengembangan koridor industri di Batam, dengan tujuan menjadikannya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. Diharapkan, proyek ini akan membuka peluang besar bagi masyarakat sekitar, terutama dalam hal penyerapan tenaga kerja dan peningkatan kualitas hidup.

“Dengan selesainya pembangunan rumah tahap kedua beserta fasilitas pendukung lainnya, kami yakin pandangan masyarakat akan semakin positif terhadap rencana investasi di wilayah mereka,” tambah Tuty, penuh keyakinan.

Tuty juga menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah pusat serta seluruh elemen daerah untuk mempercepat realisasi Proyek Rempang Eco-City. “Yang terpenting adalah menjaga komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, agar manfaat dari proyek ini dapat dirasakan oleh semua pihak,” tutupnya.

Selain pengembangan Rempang Eco-City, pemerintah juga menetapkan berbagai proyek strategis lainnya, seperti pengembangan Pelabuhan Batuampar dan Pelabuhan Kabil, pembangunan Jalan Lingkar Luar Tanjungpinggir – Jodoh, serta Pengembangan KEK Batam Aero Technic. Proyek-proyek ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing Batam di sektor industri, investasi, dan pariwisata.

Beberapa proyek lain yang juga masuk dalam RPJMN ini antara lain pengembangan kawasan KEK Nongsa, KEK Sekupang, KEK Tanjungsauh, serta proyek pengembangan infrastruktur seperti SPAM Regional Batam, sistem pengolahan air limbah, dan sistem transportasi terintegrasi, termasuk LRT dan BRT Batam.

Dengan adanya berbagai proyek strategis ini, Batam diharapkan dapat tumbuh menjadi kawasan unggulan yang memiliki daya tarik investasi dan pariwisata, serta memberikan manfaat besar bagi masyarakat.

(bpb/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *