
NATUNA – Masyarakat Natuna sedang berkabung atas bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Desa Pangkalan, Serasan, pada 6 Maret lalu. Bencana tersebut tidak hanya menyebabkan kerugian material, tapi juga korban meninggal dunia yang berjumlah puluhan orang.
Paska terjadinya longsor di Serasan membuat masyarakat merasa khawatir di beberapa desa lain yang berada di wilayah Kecamatan Serasan dan Serasan Timur, akan terjadinya longsor di tempat tinggal mereka.
Seperti yang dirasakan oleh warga Desa Air Nusa Kecamatan Serasan Timur, hingga menggelar doa bersama. Warga turut menghadirkan untuk Bupati Natuna, Wan Siswandi dalam kegiatan doa bersama tolak bala dan baca Yasin, Jumat (17/6). Dengan harapan kampung mereka dijauhkan dari marabahaya yang bisa menelan korban jiwa.
Dalam sambutanya, Bupati Natuna Wan Siswandi juga berharap, musibah yang dialami oleh masyarakat Serasan Desa Pangkalan tidak akan terjadi lagi serta meminta kepada seluruh masyarkat agar selalu waspada bila terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi.

“Yang sudah terjadi itu adalah kehendak Allah SWT, dan semoga saudara-saudara yang telah mendahului kita dapat tempat yang terbaik di sisi Allah SWT, dan kita yang masih hidup dijauhkan dari marabahaya,” ungkap Wan Siswandi.
Sementara itu, Marta salah seorang warga Desa Air Nusa, merasa khawatir melihat kondisi Gunung Tuba yang mengalami longsor besar seminggu lalu. Meski tidak ada korban jiwa, namun puluhan hektar kebun milik warga rusak parah.
“Kalau area tanah longsor, besar yang di sini dari pada yang di desa Pangkalan, namun di sini tidak sampai menelan korban,” ungkap Marta bersama satu warga lainya di lokasi longsor
Hingga saat ini pemerintah daerah Natuna melalui BPBD tengah melakukan pemetaan wilayah rawan longsor di Kecamatan Serasan dan Serasan Timur.
Reporter: Saipul




