Lampu Padam Jelang Subuh, Pelaku UMKM di Batu Tambun Kewalahan

Anambas106 Dilihat

TAREMPA – Pemadaman listrik yang terjadi di sejumlah wilayah di Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas, mulai dirasakan mengganggu aktivitas warga. Salah satunya dialami Bu Esi, pelaku UMKM di Batu Tambun, Tarempa Selatan. Saat Subuh, ketika biasanya ia mulai memproduksi kue, aliran listrik justru terputus.

Pemadaman listrik terjadi pada Senin, 4 Agustus 2025, sekitar pukul 04.30 WIB, waktu di mana sebagian masyarakat baru memulai aktivitas ibadah dan usaha rumahan.

“Lampu mati subuh-subuh, terpaksa lah buat kue pakai senter. Gelap kali dapur, mata pun sakit dibuatnya, kerja jadi tak nyaman” keluh Bu Esi, yang tetap berusaha menjalankan usahanya meski tanpa penerangan listrik.

Pemadaman listrik bukan yang pertama kali terjadi. Sejak akhir Juli, listrik di wilayah Siantan memang kerap padam secara bergilir. Masyarakat pun bertanya-tanya apa penyebabnya.

Kondis dapur Bu Esi yang gelap tanpa penerangan listrik, saat membuat kue dagangannya. (Latif/SK)

Sementara itu, pihak PLN ULP Anambas dalam keterangannya menjelaskan bahwa saat ini terdapat gangguan pada dua mesin pembangkit di PLTD Tarempa. Kondisi ini menyebabkan daya listrik yang tersedia tidak mampu mencukupi kebutuhan di waktu beban puncak.

Dari lima mesin yang ada, dua di antaranya kini dalam proses perbaikan. Satu mengalami gangguan teknis pada sistem pelumasan, dan satu lainnya disebutkan mengalami kerusakan berat pada komponen generator. Untuk sementara, PLN pun melakukan pemadaman secara bergilir sambil menunggu proses perbaikan selesai.

Guna perbaikan, pihak PLN telah mengirimkan teknisi dari luar daerah untuk mempercepat penanganan. Perkiraan normalisasi pasokan masih bergantung pada progres perbaikan mesin yang rusak.

Namun keluhan muncul, karena warga merasa jadwal pemadaman tidak sesuai dengan informasi yang diumumkan. Ada yang mengaku lampu padam lebih cepat, bahkan kadang terjadi di luar jadwal.

Di sisi lain, para pelaku usaha kecil seperti Bu Esi berharap ada kepastian dan komunikasi yang jelas dari pihak terkait. Pasalnya, usaha rumahan yang bergantung pada waktu dan alat listrik sangat terdampak.

“Kalau udah gelap, tak bisa kerja cepat. Apalagi kita jualan kue, waktunya sempit. Kalau telat, tak habis dijual,” ujar Bu Esi .

(Latif/Anambas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *