Wabup Natuna: Maulid Nabi Momentum Tingkatkan Toleransi Antarumat Beragama

Tanjungpinang
Wabub Natuna Rodhial Huda dalam peringatan Maulid Nabi SAW

NATUNA – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW harus dijadikan sebagai momentum dalam meningkatkan solidaritas dan toleransi sesama umat beragama, sehingga dapat hidup rukun, damai dan saling berdampingan dalam kehidupan sehari-sehari.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda, dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H/2021 M, di Masjid Agung Natuna, Jalan Kompleks Gerbang Utaraku, Kelurahan Ranai Kecamatan Bunguran Timur Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Senin (18/10) malam.

Wabup Rodhial Huda kemudian mengajak seluruh umat Islam untuk meneladani Nabi Muhammad SAW dan menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat. “Ini agar kita bisa hidup rukun damai dan berdampingan, karena berkat Beliau lah, kita bisa hidup di zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan ini,” ujar Rodhial Huda.

Ia menambahkan bahwa berkat Nabi Muhammad pula kesamaan gender bisa muncul di muka bumi ini, dan kaum hawa pun mendapat kebebasan dalam berpendapat dan menyalurkan saran-saran yang bersifat membangun.

Sesama umat muslim, Rodhial Huda mengingatkan, hendaknya tidak berkelahi, apalagi sampai tidak saling tegur sapa, hanya karena perbedaan pendapat dalam penerapan syariat islam. Karena, menurutnya, hal tersebut berpotensi merusak citra agama islam.

Peringati maulid Nabi Muhammad SAW, tahun ini mengambil tema: “Spirit Maulid Nabi Menebar Empati Perkuat Silaturrahmi”. Kegiatan juga diisi dengan ceramah agama yang di sampaikan oleh Kepala Kemenag Natun, H. Budi Dermawan, S.Ag. M.Sy.

Dalam Ceramahnya, Budi Dermawan mengungkapkan bahwa rasa empati sesama umat muslim penting untuk ditingkatkan, agar rasa nyaman dalam melaksanakan ibadah bisa terwujud.

Menurutnya rasa empati perlu dipupuk agar rasa kepedulian terhadap sesama umat yang membutuhkan uluran tangan bisa terbantu. “Hal tersebut juga sesuai dengan ajaran yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup kita bagi umat muslim.”

Selain itu, Budi Dermawan, S. Ag. M. Sy, dalam ceramahnya, juga menyinggung pengelolaan donasi yang diserahkan melalui masjid-masjid. Budi Dermawan meminta kepada pengurus masjid agar dalam pengelolaan dana yang diinfakkan di masjid, tidak saja dipergunakan untuk membangun dan mempercantik masjid saja.

“Akan tetapi dana umat bisa digunakan untuk membantu para mahasiswa yang terancam putus kuliah, karena tidak bisa membayar uang kuliahnya,” katanya.

SAIPUL

KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini