Apri Sujadi: Bangun Koperasi Syariah, Tumbuh Kampung-kampung Anti Riba di Bintan

Tanjungpinang
Cabup bintan apri sujadi dalam sebuah kegiatan keagamaan

Bintan – Inovasi program made ini Apri Sujadi memang selalu menantang, dan punya daya tarik tinggi di khalayak ramai.

Lihat saja, program Gerbang Kampung, satu dari sekian banyak produk program prioritas yang dirancang Apri Sujadi untuk periode kedua nanti.

Gerbang Kampung adalah Gerakan Bangun Kampung. Program yang tak banyak dibuat oleh para kandidat calon kepala daerah, bahkan tak terpikir oleh banyak politisi, karena sangat inovatif yang hanya bisa dilakukan oleh pemimpin inovatif juga, yang punya niat tulus untuk membangun daerah, membangun kesejahteraan masyarakat.

Sebagai calon petahana, di Pilkada Bintan 2020, Apri Sujadi yang berpasangan dengan Roby Kurniawan, tokoh muda yang ingin melampaui batas kemampuan kalangan muda, mulai memperkenalkan program-program prioritas yang membuat setiap orang yang mengetahuinya, langsung mengacungkan jempol. Apa itu?

Dari sederet program unggulannya, ada satu yang unik, dan terbilang langka di terapkan diberbagai daerah, yaitu pembentukan lembaga keuangan kampung atau ditingkat RW (rukun tetangga), berbentuk Koperasi Syariah.

Lantas, apa sih alasan calon bupati bernomor urut satu ini untuk menjadikan Gerbang Kampung sebagai program prioritas di kepemimpian perode kedua nanti. Apalagi didalamnya terdapat pendirian Koperasi Syariah, yang tidak hanya di beberapa kampung, tapi di seluruh kampung di wilayah kabupaten Bintan. Apa tujuannya?

Dalam sebuah wawancara khusus, Calon Bupati Bintan Apri Sujadi memberikan penjelasan lebih jauh terkiat pembangunan Koperasi Syariah di Kampung- kampung, yang merupakan bagian program Gerbang Kampung. Berikut petikan wawancaranya.

Cabup apri sujadi dalam sebuah kegiatan pemda bintan, sebelum ambil cuti pilkada 2020

Apa yang menjadi alasan Gerbang Kampung, dan untuk apa mendirikan Koperasi Syariah di kampung-kampung?

Pertama, pemulihan ekonomi itu harus ada peran dan dukungan pemerintah dalam hal pemberian kemudahan mendapatkan modal untuk usaha warga, warga itu banyak kreativitas dan kemampuan serta ketrampilan usaha. Keluhannya adalah modal sulit mendapatkan pinjaman dari bank dengan berbagai hal dan alasan, termasuk warga tak punya aset untuk menjadi anggunan di Bank Konvesional”

Saya menawarkan koperasi Syariah ini sebagai salah satu cara untuk memberikan kemudahan warga untuk mendapatkan modal usaha dengan mudah yang dikelola bersama warga lainnya.

Mengapa harus Koperasi Syariah?

Kita lihat selama ini pola kehidupa masyarakat sangat bergantung pada bunga atau riba. Riba itu memberatkan warga, Riba itu menyulitkan warga. Dan yang paling mendasar riba itu dosa.

Ketika program ini kami canangkan kami juga mempertimbangkan dengan matang, jangan sampai Riba juga menjerat saya untuk mendapatkan dosa dan masyarakat juga terkena dampaknya.

Ada problem sosial lainnya juga, sebagian masyarakat kita sangat bergantung dengan hutang rentenir, ini harus kita selamatkan. Jangan sampai masyarakat kita menjadi Society Debstorship (masyarakat pengutang ketergantungan terhadap riba rentenir)

Rentenir jangan kita biarkan ditengah masa sulit warga kita, mereka masuk di kampung-kampung atas nama koperasi ilegal. Saya banyak menerima laporan warga yang resah atas keberadaan rentenir ini.

Warga lagi susah mereka bikin susah, jerat riba merajalela. Untuk itu solusinya adalah Koperasi Syariah, tanpa bunga. Yang dimana akad pinjaman sesuai syariah agar terhindar dari dosa riba.

Sehingga warga mau berusaha bisa mendapatkan dengan mudah ada di kampungnya yang diurus dan di kelola warga sendiri.

Berarti kedepan bakal ada Kampung Anti Riba? Karena rentenir bakal dilarang masuk kampung?

Tepat sekali, bukan hanya rentenir. Jasa-jasa keuangan pun jika masyarakat setuju tidak dapat masuk ke kampung anti Riba.

Bagaimana cara Anda menciptakan Kampung Anti Riba ini?

Yang pasti saya tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dan kesadaran masyarakat peduli atas jerat riba. Perlu kesadaran bersama di kampung itu dan komitmen bersama warga dahulu untuk tidak bergantung pada riba.

Jika mereka mengusulkan daerahnya sebagai kampung anti Riba, maka kita akan bersama masyarakat memberikan perlindungan melalui beberapa kebijakan. Misal kita bikin perbup Kampung anti Riba ini dengan memberikan penjagaan, pengawasan Satpol PP dan perhatian terhadap tumbuh kembang ekonomi syariah dimasyarakat.

Koperasi Syariah ini akan menjadi perhatian kita, selain itu peningkatan keterampilan masyarakat juga akan menjadi perhatian khusus bagi kita dalam rangka memanajemen usaha, kualitas produk sesuai yang mereka butuhkan tentunya.

Kita juga penuh harapan besar kepada Ustadz, Ulama memberikan dorongan dan mengedukasi warga Bintan sadar akan bahaya riba dan dosanya. Bantuan mereka sangat kita butuhkan sekali dalam rangka membangun kesadaran bersama kita semua.

Saya rasa ini cara-cara kita ini membentuk nantinya kampung anti Riba ini, sebagai solusi untuk memakmurkan rakyat dinegeri ini.

Kenapa tidak Koperasi Konvensional saja di banding Koperasi Syariah?

Allah dan Rasul itu memerangi orang yang menerapkan riba bos… Kita tak berani menentangnya. Kalau berani yakin menang menentang Allah dan Rasul?”

Jadi salah satu jalan pemulihan Ekonomi ini adalah dengan cara Islami ini melalui Koperasi Syariah?

Ya benar, saya meyakini ini. Allah akan berikan pertolongan dan menyelamatkan hambanya yang mau menegakkan syariah dalam kehidupannya.”

“Warga kita harus makmur dan Allah akan berikan keberkahan kemakmuran pada kita semua.”

Saya khawatir dampak riba sebenarnya. Riba memberikan dampak negatif bagi akhlak dan jiwa pelakunya. Jika diperhatikan, maka kita akan menemukan bahwa mereka yang berinteraksi dengan riba adalah individu yang secara alami memiliki sifat kikir, dada yang sempit, berhati keras dan sebagainya.

Inshaa Allah jika warga teredukasi dengan baik dan sadar bahaya riba, kita ciptakan kampung-kampung anti Riba ini dengan baik kedepannya.

Harapan saya Bintan akan semakin makmur sejahtera dan berkeadilan untuk kita semua seluruh warga. (***)

KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini