TANJUNGPINANG – Dalam perhelatan Pilkada 2024, nama Sekretaris Daerah (Sekda) Tanjungpinang, Zulhidayat, menjadi sorotan publik, tidak hanya terkait tugas pemerintahannya, tetapi juga sikap dan pernyataannya yang kontroversial bahkan kontradiktif.
Terlebih terkait Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara (TPP) bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahun 2023, yang membuat kalangan ASN (Aparatur Sipil Negara) resah.
Pernyataan Zulhidayat yang dianggap kontradiktif terkait TPP PPPK ini memicu spekulasi tentang keberpihakannya terhadap salah satu pasangan calon dalam Pilkada Tanjungpinang. Bahkan, ia dituding menggunakan isu anggaran untuk meraih simpati dari kalangan ASN demi mendongkrak citra calon tertentu.
Salah satu pernyataan kontradiktif Zulhidayat adalah tentang TPP untuk 394 PPPK yang dilantik pada 7 Juni 2024. Pada awal Oktober 2024, ia menyatakan bahwa pembayaran TPP untuk PPPK 2023 tidak bisa dilakukan karena tidak dianggarkan dalam APBD 2024.
Pernyataan tersebut sangat berbeda dengan penegasan yang dilontarkannya pada September 2024, di mana ia menjamin bahwa TPP untuk seluruh ASN, termasuk PPPK (P3K), akan tetap dibayarkan, tanpa adanya pemotongan atau pengurangan anggaran.
“Jangankan tak dibayar, dikurangi saja tidak. Jadi saya harap PPPK bisa bersabar, TPP tetap dibayar,” kata Zulhidayat dilansir hariankepri.com, pada 4 September 2024. Menurutnya pembayaran TPP bagi PPPK akan dilakukan setelah mereka bekerja selama satu bulan.
Pernyataan kontradiksi tersebut bisa memicu kemarahan dan kebingungan di kalangan para pegawai, khususnya PPPK angkatan 2023, yang merasa hak mereka terabaikan. Di tengah kecemasan ini, Zulhidayat memberikan respons yang kurang memadai.
Ketika dimintai penjelasan mengenai dua pernyataannya yang bertentangan terkait TPP PPPK 2023 yang dilantik pada Juni 2024, Zulhidayat malah membela diri dengan menyebut bahwa media lah yang salah dalam menafsirkan isi berita.
“Menurut saya penafsiran (media) saja yang belum tepat,” ujarnya, meskipun isi berita sudah sangat jelas yang menampung keluhan PPPK angkatan 2023, mengenai TPP mereka yang belum dibayarkan.
Namun media ini kembali menegaskan bahwa pada paragraf pertama (lead) dalam berita yang dimaksud, jelas disebutkan tentang TPP PPPK 2023 yang dilantik pada Juni 2024, bukan PPPK dari tahun sebelumnya.
Zul Hidayat berkelit bahwa yang dimaksudnya adalah TPP PPPK yang sudah dianggarkan di APBD 2024. “Mohon dicermati, TPP P3K yang sudah dianggarkan di APBD 2024 tidak dirasionalisasi. Sementara TPP P3K yg baru dan belum dianggarkan di APBD 2024, dibayarkan di APBD-P 2024,” kata Zul.
Ia kemudian memberi jawanan nyeleneh. “Karena saya yang lebih memahami pernyataan saya,” ujarnya singkat.
Sebagai seorang pejabat, Zul seharusnya lebih teliti dan fokus terhadap permasalahan pokok yang ditanyakan media, selanjutnya membaca dan memahami isi berita yang diterbitkan. Jika dirasa ada yang perlu diluruskan bisa diklarifikasi kembali.
Merasa terpojok Zul kembali memberikan penjelasan. “Izin, saya tegaskan ya. Untuk tenaga P3K penerimaan 2023 yang sudah dianggarkan TPP-nya di APBD 2024, tidak akan dirasionalisasi pada saat penyesuaian belanja sebagai koreksi akibat silpa 2023 meleset dari proyeksi,” kata Zul.
Zul juga menjelaskan bahwa untuk tenaga PPPK yang baru dilantik pada 7 Juni 2024, TPP-nya belum dianggarkan dalam APBD 2024. “Untuk TPP yang dilantik 7 Juni 2024, anggaran APBD 2024 belum ter-anggarkan TPP-nya, sehingga baru dianggarkan di APBD-P 2024 untuk TPP bulan Oktober-Desember 2024, dan TPP Desember dibayarkan Januari 2025,” ujarnya.
Anehnya, di akhir wawancara, Zul meminta media ini agar membuat surat tertulis untuk konfirmasi lebih lanjut. “Kalau ada yang perlu dikonfirmasi, tertulis saja ya. Biar bisa kita pegang sama-sama kedepan. Tinggal WA suratnya, nanti saya jawab juga tertulis dan saya kirim pake WA,” katanya.
Padahal wawancara dengan Zul juga tertulis lewat obrolan (chat) whatsapp, atas permintaannya sebelumnya. “Lagi sibuk Pak Sekda? Saya mau konfirmasi pak!, tanya media ini pada 22 Oktober 2024. “WA saja bang,” kata Zul menjawab media ini.