Munas Magabudhi ke 10 Digelar di Tanjungpinang, Pertama di Luar Pulau Jawa

Tanjungpinang
Kegiatan Musyawarah nasional (Munas) Persamuhan Agung ke 10, di Tanjungpinang, Provinsi Kepri, Jumat (18/8). Ist

TANJUNGPINANG – Musyawarah nasional (Munas) Persamuhan Agung ke 10, digelar di Tanjungpinang, Provinsi Kepri, Jumat (18/8). Pertama kali dilaksanakan di luar pulau Jawa.

Munas Persamuhan Agung yang digelar Majelis Agama Budha Theravada Indonesia (Magabudhi) ini dibuka resmi oleh Dirjen Bimas Buddha Kemenag RI, Supriyadi.

Munas dihadiri seluruh pengurus Magabudhi di 22 Provinsi di Indonesia. Munas berlangsung dari 17-19 Agustus 2023 mendatang.

Ketua Umum Magabudhi, Pandita Dharmanadi Chandra menyampaikan hal utama yang menjadi pembahasan dalam Munas menyoal penyempurnaan anggaran dasar dan rumah tangga organisasi. Untuk pemilihan ketua baru periode 2023-2027.

“Munas ini dihadir ratusan pengurus dari 22 Provinsi yang ada di Indonesia. Dan ada peninjauan kembali dari para pandita,” kata Chandra, di Tanjungpinang, Jumat (18/8).

Candra membenarkan bahwa Munas yang digelar di Tanjungpinang, Provinsi Kepri, menjadi perdana dilaksanakan di luar pulau Jawa. Sebab penyelengaraan Munas 1 sampai 9, semuanya dilaksanakan di daerah di Pulau Jawa.

“Ini untuk menunjukkan bahwa, Magabudhi itu ada juga di wilayah provinsi lain, seperti di Kepri, jadi bukan hanya ada di pulau Jawa saja,” ujarnya.

Dia memberi penilaian positif atas penyelengaraan Munas di Tanjungpinang, yang memiliki banyak wisata religi. Kegiatan ini sekaligus sebagai promosi potensi Kota Tanjungpinang.

Sementara terkait pemilihan ketua umum Magabudhi, menurut Chandra, yang bisa mencalonkan diri hanya Pandita dengan level paling tinggi.

Dirjen Bimas Buddha, Supriyadi, memuji Magabudhi yang memilih Kepri sebagai tuan rumah pelaksanaan Munas ke-10. Sebab Kepri dikenal daerah dengan kerukunan paling tinggi, dan tempat toleransi yang sangat baik.

“Kepri sangat bagus, indeks kerukunannya jug sangat tinggi. Kepri pilihan yang tepat untuk kegiatan Munas,” katanya.

Ketua Pengurus Daerah Magabudhi Kepri, P.md Tintin mengatakan, akan memanfatkan kegiatan Munas untuk memperkenalkan kuliner hingga tarian khas Tanjungpinang, kepada para peserta.

Selain itu, ia juga akan memperkenalkan budaya Melayu, yang memiki toleransi yang sangat tinggi terhadap sesama.

“Kita disini rukun dan sangat toleran, dengan berkehidupan baik, diantara agama apa saja, dan ini sangat baik sebagai contoh untuk daerah lain,” kata Titin.

Ade

KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini