Pengembangan Bandara Raja Haji Abdullah Karimun Jadi Perhatian Menhub

Tanjungpinang
Gubernur Ansar dan Bupati Aunur Rafiq saat bertemu dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya dalam membahas pengembangan Bandara Raja Haji Abdullah. di Jakarta, Senin (12/06). Diskominfo Kepri

KEPRI – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya mendukung sepenuhnya pengembangan Bandara Raja Haji Abdullah. Budi Karya menegaskan salah satu prioritas pemerintah adalah memperbaiki infrastruktur transportasi di wilayah Kepulauan Riau

Guna membahas pengembangan bandara yang berada di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri itu, Menhub bersama Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, dan Bupati Karimun, Aunur Rafiq, menggelar pertemuan di Jakarta, Senin (12/06).

Dalam rilis Diskominfo Kepri yang diterima media, Selasa (13/6), Menhub Budi Karya Sumadi menyambut baik pengembangan bandara Raja Haji Abdullah. Menurutnya pengembangan bandara sangat penting dalam meningkatkan konektivitas udara dalam mendukung sektor pariwisata dan pertumbuhan ekonomi regional.

Gubernur Ansar menjelaskan pengembangan Bandara Raja Haji Abdullah masih menghadapi kendala terkait pelepasan izin kawasan hutan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Anggaran untuk pengembangan bandara, baik dari APBD maupun APBN sudah dialokasikan. Namun izin pelepasan lahan menjadi persyaratan kritis yang perlu diselesaikan.

Menurut Ansar belum tuntasnya izin pelepasan lahan menjadi kendala dalam pengembangan bandara RHA. Dia menyebut pengembangan bandara memang sangat penting untuk peningkatan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Kepri

“Kami berharap agar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dapat memperlancar proses pelepasan izin kawasan hutan. Pengembangan Bandara Raja Haji Abdullah merupakan langkah strategis untuk meningkatkan aksesibilitas dan peluang investasi di wilayah kami,” kata Gubernur Ansar.

Hal sama diungkapkan Bupati Karimun, Aunur Rafiq. Dia mengatakan keberadaan Bandara RHA sangat strategis dalam mendongkrak perekonomian daerah, sehingga perlu diadakan koordinasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk mempercepat proses perizinan.

“Kami membutuhkan kerjasama yang kuat dari semua pihak terkait untuk mengatasi kendala ini. Pengembangan Bandara Raja Haji Abdullah akan membawa dampak positif bagi masyarakat setempat dan membuka peluang baru dalam sektor pariwisata dan investasi,” kata Aunur Rafiq.

Rafig berharap permasalahan izin pelepasan kawasan hutan dapat segera tuntas. Hal tersebut untuk kelancaran pengembangan Bandara RHA. Rafiq menegaskan pengembangan Bandara Raja Haji Abdullah di Tanjung Balai Karimun untuk meningkatkan konektivitas udara, yang memberi dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah terutama melalui sektor pariwisata.

Penulis: Baringin

KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini