Bintan-Bupati Bintan Apri Sujadi cukup prihatin ketika mendengar kabar salah seorang wargannya berurusan dengan polisi karena menyebarkan konten bermuatan ujaran kebencian (hate speech) di media sosial (medsos). Yang dapat menimbulkan permusuhan antar suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).
Ia pun mengingatkan masyarakat agar selalu bijak dalam menggunakan medsos, sehingga tidak menimbulkan permasalahan seperti yang dialami warganya yang berdomisili di Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan itu.
“Kita harus bijak dalam penggunaan medsos, agar tidak menimbulkan keresahan yang dapat mengganggu kenyamanan dan kekompakan hidup bermasyarakat di Kabupaten Bintan,” ujarnya saat menghadiri acara Sembahyang Keselamatan Vihara Bhakti Sasana di Jl Pasar Berdikari, Kota Kijang, Selasa (30/1) malam.
“Tidak boleh ada perselisihan antar suku dan agama, maka hilangkan bibit-bibit yang dapat merusak persatuan dan kesatuan. Namun, mari kita wujudkan kehidupan bermasyarakat yang aman dan damai serta saling berdampingan satu sama lainnya,” tegas Apri.
Untuk itu, Bupati Apri meminta warga Bintan, khususnya pegiat medsos agar menghindari konten-konten yang memuat ujaran kebencian dan permusuhan yang bisa menimbulkan keresahan ditengah masyarakat.
Dalam berkomunikasi di medsos, katanya, tidak perlu saling menjelekkan, menghasut, apalagi menyebarkan permusuhan antar kelompok masyarakat (SARA), karena hal itu bertentangan dengan UU 19/2016 tentang perubahan UU 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
“Konten-konten ujaran kebencian dan SARA, hanya akan merugikan kita sebagai umat beragama,” katanya.
Ia mengatakan, memang ditengah derasnya arus globalisasi, harmonisasi kehidupan berbangsa yang hidup rukun ditengah perbedaan agam, suku, dan bahasa daerah, terus terusik.
“Efek negatif kemajuan teknologi ini harus kita sikapi bersama dengan baik, agar jangan sampai merusak tatanan kehidupan berbudaya dan berbangsa” katanya.
Tak luput, Bupati Apri mengucapkan terimakasih kepada aparat kepolisian yang dengan cepat mengatasi permasalahan konten SARA ditengah masyarakatnya itu. (TR/MCB)
