ANAMBAS – Harbour Energy menyatakan siap memulai pengeboran dua sumur migas baru di Laut Natuna pada 2025. Dalam sosialisasi publik yang digelar di Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas, Selasa (27/5), perusahaan asal Inggris ini menegaskan komitmennya terhadap keselamatan laut dan kontribusi sosial bagi masyarakat sekitar wilayah operasi.
Acara sosialisasi yang bertajuk “Kampanye Pengeboran dan Kerja Ulang Natuna Blok A” ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari SKK Migas, pemerintah daerah, aparat keamanan, hingga organisasi nelayan lokal.
Dalam pembukaan, Andri Kristianto selaku Community Investment Manager Harbour Energy menegaskan bahwa kehadiran perusahaan bukan semata untuk eksplorasi sumber daya, melainkan juga membangun kepercayaan dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat dan daerah setempat.
“Pengeboran bukan hanya soal migas, tapi juga tentang membangun kepercayaan masyarakat. Kami tidak datang untuk merusak, kami datang membawa manfaat,” ujarnya. Ia merinci berbagai program sosial yang telah dijalankan perusahaan, seperti pembangunan TK Anoa, konservasi penyu di Pulau Pahat, beasiswa kedokteran untuk pemuda lokal, serta pemasangan panel surya di desa-desa terpencil.
Pengeboran dua sumur baru, yakni A-24 dan A-25 di platform Anoa, dijadwalkan dimulai tahun depan, bersamaan dengan kerja ulang sumur SBS-1. Kegiatan ini akan menggunakan rig Valaris-106 Jackup dan diperkirakan berlangsung selama tiga hingga tiga setengah bulan.
Sementara itu, Drilling Engineering Manager Harbour Energy, Ronny C. Siregar, menjelaskan bahwa seluruh limbah pengeboran dan limbah domestik akan dikelola sesuai regulasi, dipilah langsung di lokasi, dan dikirim ke darat untuk penanganan oleh pihak ketiga berizin. Perusahaan juga telah menyiapkan skenario darurat, termasuk Rencana Penanggulangan Tumpahan Minyak.
Salah satu poin utama yang ditegaskan dalam sosialisasi ini adalah menjaga jarak aman dari area pengeboran. Harbour Energy, kata Ronny, mewajibkan zona eksklusi minimal 500 meter dari rig untuk menjamin keselamatan semua pihak di laut. “Ini bukan sekadar imbauan, tapi demi keselamatan bersama,” katanya.
Bupati Kepulauan Anambas, Aneng, sangat mendukung kehadiran Harbour Energy dalam pengeboran dua sumur migas. Bupati Aneng berharap proyek pemanfaatan sumber daya alam ini memberikan dampak nyata bagi masyarakat, khususnya dalam hal kesempatan kerja lokal.
“Kami ingin manfaat ekonomi bisa dirasakan langsung, bukan hanya dalam laporan,” harap Bupati Aneng.
Senada dengan itu, perwakilan SKK Migas, Perdinal, menyebut proyek ini sebagai bagian penting dari strategi menjaga ketahanan energi nasional di tengah menurunnya produksi dari blok-blok tua. “Natuna Blok A adalah salah satu titik krusial dalam upaya mempertahankan produksi migas Indonesia,” katanya.
Ketua HNSI Palmatak, Yupin, mengapresiasi kontribusi sosial Harbour Energy, namun ia berharap komunikasi antara perusahaan dan nelayan diperkuat agar tidak terjadi kesalahpahaman di lapangan.
Dalam kesempatan tersebut, Yupin menyampaikan permintaan maaf atas insiden sebelumnya yang melibatkan nelayan lokal. “Ini soal informasi. Jika komunikasi dibuka lebar, nelayan juga akan patuh,” ungkapnya.
Sosialisasi ini menjadi titik awal dalam memberikan pemahaman atas manfaat kehadiran proyek ini. Namun yang di harapkan adalah keberhasilan Harbour Energy tidak hanya dinilai dari jumlah produksi, melainkan juga dari seberapa besar kepercayaan masyarakat yang mampu mereka jaga di wilayah operasinya.
(Latif/Anambas)