Kwin Fo Bongkar Kontrak Siluman dan Mafia Pengadaan Setrum di PLN Batam

Terkini593 Dilihat

BATAM – Di balik gemerlap lampu kota Batam, terbentang kisah kelam yang selama ini luput dari sorotan publik. Jajaran baru direksi PT PLN Batam, dipimpin oleh Direktur Utama yang baru diangkat, Kwin Fo, tengah menggali akar-akar praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme yang diduga telah berlangsung lama dan sistematis. Investigasi internal menjadi bom waktu yang menyeret sejumlah nama besar dan kepentingan bisnis ke meja hukum.

Penunjukan Kwin Fo bukan rotasi biasa. Sebagai mantan Komisaris PLN Batam, ia sudah lama mencium bau tak sedap dari dalam tubuh perusahaan. Namun, baru setelah ia didaulat oleh Kementerian BUMN untuk memegang kendali, fakta-fakta mencengangkan mulai mengemuka.

“Saya diberi tugas oleh Kementerian BUMN dan PLN Pusat untuk melakukan perbaikan di PLN Batam, terutama terkait ketersediaan pasokan gas dengan harga yang wajar, serta meninjau ulang seluruh kontrak kerja sama dengan pihak industri di Batam,” ungkap Kwin Fo, dalam keterangannya, Jumat (26/4).

Baru beberapa hari menjabat, Kwin Fo mendapati satu kontrak janggal antara PLN Batam dan salah satu perusahaan industri di kawasan tersebut. Dalam dokumen yang kini tengah ditelaah lebih dalam, harga jual listrik tercatat jauh di bawah tarif resmi, mengindikasikan adanya kesepakatan “di bawah meja” yang merugikan negara dalam jumlah yang belum diumumkan.

“Saya menemukan kontrak aneh dan tidak masuk akal. Harga listrik yang disepakati di bawah ketentuan yang ada. Ini jelas permainan yang merugikan PLN dan berpotensi membuat negara kehilangan miliaran rupiah,” ungkapnya.

Tak berhenti di sana, audit awal yang dilakukan, juga menemukan adanya praktik mark-up dalam pengadaan alat operasional. Dalam beberapa kasus, harga alat naik hingga beberapa kali lipat dari harga pasar. Hal ini menurut Kwin Fo mengindikasikan adanya “tangan-tangan gelap” dalam proses pengadaan, dan kini sedang ditelusuri.

“Kami mendapati pembelian alat yang harganya tidak logis, seakan ada penggelembungan sistematis. Ini bukan hanya soal korupsi, tapi soal kejahatan terhadap kepentingan publik,” tegasnya.

“Bukti-bukti otentiknya tengah dikumpulkan.”

Seiring upaya pembersihan, tekanan pun muncul. Beberapa kalangan internal disebut mulai memperlihatkan penolakan terhadap kepemimpinan Kwin Fo. Namun, alih-alih surut, hal ini justru memperkuat keyakinan Kwin Fo bahwa ia telah menyentuh pusat-pusat kepentingan yang selama ini tersembunyi di balik meja rapat dan layar komputer.

“Resistensi itu bukan tanpa sebab. Mereka yang terganggu adalah mereka yang selama ini nyaman dengan sistem rusak. Dan saya bukan datang untuk berkompromi,” tegas Kwin Fo

Kwin Fo pun menegaskan niatnya untuk membawa kasus ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut sumber internal, laporan resmi sedang dipersiapkan dan akan dilayangkan dalam waktu dekat, bersamaan dengan bukti-bukti kuat terkait pengadaan dan kontrak ilegal penjualan setrum.

Reformasi di tubuh PLN Batam masih di tahap awal. Namun sinyalnya sudah jelas akan ada benturan antara kepentingan lama dan semangat baru yang dibawa oleh Kwin Fo. Taruhannya bukan hanya reputasi, tapi juga kepercayaan publik dan keberlangsungan layanan listrik di kawasan vital ini.

Apakah ini awal dari bersih-bersih sesungguhnya, atau justru awal dari babak baru tarik-menarik kepentingan?
Satu hal pasti bahwa Batam sedang disorot. Dan PLN Batam kini tak lagi bisa berlindung di balik dinding kantor ber-AC.

Sebab, langkah tegas Kwin Fo, bisa menjadi momentum dan pintu masuk bagi pengungkapan jaringan korupsi yang lebih luas di sektor kelistrikan, khususnya di kawasan industri Batam yang selama ini dikenal sebagai “surga investasi” dengan tarif miring.

(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *