TANJUNGPINANG – Pemerintah Kota Tanjungpinang kembali mencatat prestasi membanggakan di tingkat nasional. Atas dedikasi dan komitmen tinggi dalam pelestarian bahasa daerah, khususnya bahasa Melayu, Pemko Tanjungpinang dianugerahi penghargaan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Republik Indonesia.
Penghargaan ini diberikan berdasarkan rekomendasi Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Riau yang menilai Tanjungpinang sebagai kota paling konsisten dalam menjaga dan mengembangkan bahasa Melayu.
Dari tujuh kabupaten/kota di Kepri, Tanjungpinang dinilai paling layak menerima penghargaan ini berkat berbagai inisiatif, seperti program edukatif di sekolah, lomba kebahasaan, serta penggunaan tulisan Arab Melayu pada nama jalan dan fasilitas umum.
Penghargaan diterima langsung oleh Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah yang diserahkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Abdul Mu’ti, dalam acara Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FBIN) 2025 yang berlangsung pada Senin, 26 Mei 2025, di Gedung Merah Putih, Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemendikdasmen, Depok, Jawa Barat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program revitalisasi bahasa daerah oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikdasmen, dan menjadi ajang apresiasi terhadap komitmen pemerintah daerah dari 38 provinsi dalam melestarikan bahasa ibu.
Dalama kesempatan tersebut, Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada masyarakat serta seluruh pihak yang mendukung hingga Tanjungpinang mendapat penghargaan tersebut.
“Terima kasih atas apresiasi yang diberikan. Ini adalah buah dari kerja keras bersama seluruh pihak, termasuk Dinas Pendidikan dan Kantor Bahasa Kepri. Penghargaan ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus menjaga dan menghidupkan kekayaan budaya lokal, khususnya bahasa Melayu,” ujarnya.
Ia pun mengingatkan agar seluruh komponen turut menjaga aksara Arab Melayu sebagai bagian dari upaya pelestarian. “Sejak awal kepemimpinan saya, penggunaan tulisan Arab Melayu dalam penamaan jalan telah kami dorong. Ini bukan hanya simbolik, tapi wujud nyata pelestarian identitas budaya kita,” tambahnya.
Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang turut menyampaikan apresiasi kepada Kantor Bahasa Kepri atas dukungan dan kolaborasi yang telah terjalin erat. Pemko Tanjungpinang berkomitmen untuk terus memperkuat warisan budaya dan bahasa lokal agar tetap hidup dan relevan bagi generasi mendatang.
Penghargaan ini menjadi bukti bahwa pelestarian budaya, bila dijalankan secara konsisten dan kolaboratif, mampu menghasilkan prestasi yang diakui secara nasional.
(red)






