Kemenekraf Kunker ke Cikeas Art Gallery, SBY Perkenalkan Karya Lukisan, Musik, dan Sastra

Nasional281 Dilihat

BOGOR – Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) melakukan kunjungan kerja ke Cikeas Art Gallery, milik Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. pada Selasa, 14 Mei 2025. Kunjungan Kemenekraf yang dipimpin langsung oleh Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya ini untuk memperkenalkan potensi karya seni dan kreativitas SBY, seperti lukisan, musik dan sastra.

Dalam pertemuan tersebut, SBY menjelaskan bahwa pada 2 Mei 2025, dirinya telah mencapai tonggak penting dalam dunia seni yang genap 4 tahun berkarir sebagai pelukis. Sejak mulai melukis, SBY telah menghasilkan lebih dari 350 lukisan yang sebagian besar dipajang di dua tempat. Di Cikeas Art Gallery dan Museum dan Galeri SBYANI di Pacitan, Jawa Timur.

SBY mengungkapkan bahwa Cikeas Art Gallery ini lebih bersifat sebagai mini gallery, sedangkan museum utama berada di Pacitan, yang juga merupakan museum kepresidenan pertama di Asia.
“Di sini, saya menyebutnya mini Gallery Cikeas Art Gallery, yang utama ada di Museum Dan Galeri SBYANI di Pacitan. Di sana ada sekitar 200 lukisan, sedangkan sisanya berada di sini,” ujar SBY kepada Menteri Teuku Riefky dalam keterangan pers Kemenekraf dikutip Minggu (18/5/2025).

Menteri Ekraf beserta rombongan kemudian diajak berkeliling untuk melihat berbagai koleksi lukisan SBY yang beragam, mulai dari pemandangan alam hingga karya-karya dengan tema abstrak. SBY menjelaskan,  awalnya ia lebih banyak melukis pemandangan alam seperti laut, pantai, dan pegunungan. Namun, seiring waktu, ia mulai melukis berbagai obyek lainnya, termasuk binatang, rumah-rumah pedesaan, hingga bangunan-bangunan artistik.

Beberapa karya SBY memiliki ukuran yang sangat besar, yang salah satu lukisan yang berjudul “The Day God Test Our Faith and Courage” menggambarkan peristiwa tsunami di Aceh. Lukisan ini memiliki ukuran 310 cm x 140 cm dan membutuhkan waktu 15 jam untuk menyelesaikannya. SBY menyebutkan bahwa judul lukisan ini mengandung makna ujian keimanan dan keberanian manusia untuk bangkit setelah musibah besar.

Dalam perjalanannya, SBY mulai bereksperimen dengan berbagai teknik melukis, dari yang semula menggunakan cat akrilik, kemudian mencoba menggunakan cat minyak, pisau palet, hingga teknik melukis dengan jari tangan (finger painting). Karya-karyanya menunjukkan kedalaman emosional dan ekspresi yang kuat, menggambarkan perjalanan seni yang terus berkembang.

SBY dan menteri Ekraf bersama jajaran foto bersama. ist

Selain itu, SBY juga berbagi rencana penting mengenai kegiatan seni yang akan diadakan pada tahun 2025. Pada bulan Agustus, beliau akan menggelar acara bertajuk “Art Movement” yang akan melibatkan pelukis-pelukis ternama dari berbagai institusi seni di Indonesia, seperti Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, ISI Solo, Seni Rupa ITB, dan IKJ. Tema yang diangkat adalah “Indonesia A Country of Peace and Hope”, sebuah pesan positif untuk Indonesia.

Tidak hanya terbatas pada dunia lukisan, SBY juga aktif di dunia musik. Pada bulan Agustus 2025, beliau akan merilis single album musik berjudul “Save Our World”, sebuah lagu yang ia ciptakan dengan judul asli “Untuk Bumi Kita”. Lagu ini akan dibawakan oleh 35 penyanyi lintas generasi, termasuk penyanyi legendaris seperti Alm. Titiek Puspa, Vina Panduwinata, serta penyanyi muda seperti Cakra Khan dan Saykoji.

Pada bulan September 2025, SBY juga berencana mengadakan Pameran Lukis Tunggal yang akan menampilkan sekitar 100 lukisan terbaiknya. Pameran ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi publik untuk menikmati karya-karya seni SBY secara langsung.

Selain seni lukis dan musik, SBY juga memiliki minat besar dalam dunia sastra. Beliau tengah menyelesaikan edisi ke-3 dari Buku Kumpulan Puisi dan sedang merampungkan novel fiksi bergenre suspense, yang akan menambah daftar karyanya di dunia literasi.

Di akhir pertemuan, SBY menyampaikan pesan tentang potensi ekonomi kreatif Indonesia. Ia menyatakan bahwa ekonomi kreatif memiliki potensi besar untuk menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia. “Tahun 2011, ketika saya merumuskan nomenklatur ekonomi kreatif, saya yakin ekonomi Indonesia tidak hanya bisa mengandalkan sektor agraria dan industri. Seni dan teknologi harus disatukan karena Indonesia kaya akan budaya dan kreativitas,” ungkap SBY.

Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, mengapresiasi sambutan hangat SBY. Ia mengatakan peran seniman dalam mendukung industri kreatif Indonesia sangat penting. Menurut Teuku, karya seni yang berkualitas akan membawa dampak positif terhadap perekonomian, serta menciptakan kesejahteraan bagi para pekerja seni di era digital ini.

Teuku menegaskan perlunya perlindungan hak kekayaan intelektual (IP) bagi para pelaku ekonomi kreatif. Kemenekraf telah berkomitmen untuk mendampingi para seniman dan pelaku industri kreatif dalam mendaftarkan hak kekayaan intelektual atas karya-karya mereka, guna melindungi hak cipta dan mendorong komersialisasi karya seni.

Kunjungan diakhiri dengan diskusi lebih lanjut mengenai pengembangan industri kreatif di Indonesia dan berbagai inisiatif yang dapat mendukung para seniman dalam berkarya, termasuk dalam hal pemanfaatan teknologi dan digitalisasi.

Kemenekraf berharap kunjungan tersebut dapat menjadi inspirasi bagi seniman dan pelaku ekonomi kreatif lainnya untuk terus berkarya dan berinovasi demi kemajuan seni dan budaya Indonesia.

(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *