Pemkab Anambas Siapkan Pelatihan UMKM dan CIVD: Targetkan 60 Peserta

Anambas156 Dilihat

ANAMBAS – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas melalui Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUMPP) bekerja sama dengan Kufpec dan Kadin Anambas akan menggelar pelatihan terpadu bagi pelaku UMKM dan perusahaan lokal pada 1–2 September 2025 di Lantai 3 Kantor Bupati Anambas.

Program ini menargetkan 60 peserta, terdiri dari 30 pelaku UMKM dan 30 peserta pelatihan pendaftaran Contractor and Vendor Information Database (CIVD), sistem nasional pengadaan barang dan jasa sektor energi..

Hari pertama akan diisi pelatihan peningkatan kapasitas UMKM pada pagi hari dan dilanjutkan pelatihan teknis pendaftaran CIVD di sesi siang. Sementara hari kedua akan difokuskan pada praktik unggah dokumen dan sesi pendampingan intensif.

Kepala DKUMPP Anambas, Masykur, ST, MM, menyebut pelatihan ini sebagai langkah strategis untuk membantu UMKM naik kelas dan menjangkau pasar industri. Menurutnya, tantangan utama saat ini bukan lagi pada legalitas, tapi pada biaya logistik dan pemasaran.

Kadis DKIMPP saat memimpin rapat koordinasi. (Latif/SK)

“Kami telah banyak mendampingi UMKM dalam aspek legalitas seperti sertifikasi halal dan PIRT. Namun kini mereka kesulitan pada ongkos kirim dan promosi. Dibutuhkan kolaborasi lebih konkret dari berbagai pihak,” kata Masykur dalam rapat koordinasi, Senin (4/8/2025).

Rapat koordinasi tersebut digelar secara hybrid di Media Center Kantor Bupati Anambas, dan dihadiri langsung oleh Kadis DKUMPP beserta tiga perwakilan Kadin. Sementara Ketua Kadin Anambas, Remon, dan tim Kufpec bergabung secara daring melalui Zoom Meeting.

Wakil Ketua Kadin Anambas Bidang Energi dan SDA, Firman Edi, menambahkan bahwa UMKM juga butuh dukungan permodalan. Ia mengusulkan agar Kufpec dapat memberikan ruang nyata, seperti kantin UMKM di lingkungan operasional mereka sebagai bentuk komitmen CSR.

“Banyak pelaku usaha kecil takut mengambil kredit karena khawatir tidak mampu mencicil. Fasilitas seperti kantin UMKM bisa menjadi solusi konkret untuk mendukung keberlanjutan mereka,” ujarnya.

Dari pihak Kufpec, Irwan mengaku prihatin dengan rendahnya tingkat kelulusan peserta CIVD sebelumnya—hanya satu dari 30 yang lolos. Ia mengatakan pihaknya tengah mencari pendekatan baru yang lebih efektif agar ke depan hasilnya bisa meningkat signifikan.

“Kami akan evaluasi dan sesuaikan metode pelatihan agar lebih aplikatif. Selain itu, kami juga menjajaki kemitraan strategis untuk memperkuat produksi dan pemasaran UMKM di Anambas,” ujar Irwan.

Pelatihan ini menjadi bagian dari skema pendampingan jangka panjang Pemkab Anambas agar pelaku usaha lokal dapat memperkuat daya saing serta masuk ke dalam ekosistem industri nasional, khususnya di sektor energi dan pengadaan barang/jasa.

(Latif/Anambas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *