
TANJUNGPINANG – Pemerintah Kota Tanjungpinang akan melaksanakan gotong royong massal di seluruh wilayah Kota Tanjungpinang, Besok, Sabtu (25/2). Goro digelar dalam rangka peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPNS) Tahun 2023.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tanjungpinang Riono, mengatakan gotong royong massal dilaksanakan secara serentak di setiap wilayah kelurahan.
“Lurah mengkoordinir pelaksanaan gotong royong di wilayahnya masing-masing. Sedangkan kegiatan pencanangan, yang diikuti dengan pengumuman lomba bank sampah dipusatkan di kantor kecamatan Bukit Bestari,” jelas Riono, Jumat (24/2).
Tema peringatan HPSN 2023 “Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat”. Riono berharap pengelolaan sampah berdampak pada penghasilkan masyarakat.
Menurut Riono, kegiatan pengelolaan sampah berbasis masyarakat telah dilaksanakan di beberapa bank sampah. Bahkan, bank sampah dinilai berhasil memberdayakan pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Untuk itu, patut diberi penghargaan oleh Pemko Tanjungpinang.
Ia mengatakan pemilihan lokasi pencanangan peringatan HPSN 2023 di Kecamatan Bukit Bestari, didasarkan pada pertimbangan banyaknya sampah-sampah bangunan di sepanjang jalan menuju ke kantor camat yang ditinggal begitu saja oleh masyarakat.
Maka melalui kerjasama dengan Dinas PUPR Kota Tanjungpinang, pada kegiatan gotong royong massal nanti, sampah-sampah tersebut akan dibuang dengan menggunakan alat berat.
Selain melaksanakan gotong royong massal, DLH Kota Tanjungpinang juga mencanangkan gerakan diet kantong plastik. Gerakan ini juga diharapkan mampu menekan penggunaan kantong plastik, hingga potensi sampah plastik dapat dikurangi.
Sebab sebagaimana diketahui, sampah plastik sangat sukar diurai. Bahkan beberapa jenis plastik baru dapat terurai setelah ratusan tahun.
“Melalui gerakan diet kantong plastik, penggunaan plastik dalam kebutuhan sehari-hari dapat dikurangi. Contohnya, jika berbelanja kebutuhan dapat mempergunakan kantong atau tas belanjaan yang sama. Tidak melulu mempergunakan kantong plastik yang ujung-ujungnya menjadi sampah,” ungkap Riono. (TR)

