TANJUNGPINANG – Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah mengajak pengurus dan anggota Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Tanjungpinang untuk tampil aktif dalam menjawab tantangan sosial dan ekonomi, dengan berperan nyata dalam sektor ekonomi.
Lis menyebutkan sebagai perkumpulan perempuan, GOW memiliki peluang besar untuk menghasilkan produk-produk unggulan yang berbasis pada potensi lokal.
“Perempuan harus berperan dalam ekonomi, dengan mengelola produk-produk lokal secara berkelanjutan. Jika ditekuni serius, maka hasilnya tidak hanya memperkuat kemandirian perempuan, tetapi juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi serta mengurangi kemiskinan di Tanjungpinang,” ujar Lis saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) VI GOW, pada Rabu (14/5/2025), di aula Asrama Haji, Jalan Pemuda.
Dengan Musda ke VI ini berarti GOW genap berusia 18 tahun. Di usia yang cukup matang, organisasi ini diharapakan menjadi organisasi yang lebih aktif dan inovatif.
“Momentum ini penting untuk memperkuat struktur dan visi organisasi, agar pemberdayaan perempuan dapat berjalan lebih optimal,” katanya.
Lis menyebutkan berkisar 78 persen pelaku UMKM di Tanjungpinang adalah perempuan. Oleh karena itu, di saat perekonomian daerah melemah, kaum perempuan yang paling merasakan dampaknya. “Maka, perlu inovasi dan terobosan baru untuk memperkuat perekonomian, khususnya bagi pelaku usaha perempuan,” tambahnya.
Dari data yang ada, tercatat 19.983 UMKM di Tanjungpinang, namun hanya sedikit yang berhasil berkembang dan menjangkau pasar yang lebih luas. Sebagian besar mereka bergerak di sektor makanan ringan seperti keripik, tempe, dan peyek.
“Bukan berarti produk-produk ini tidak baik, tapi mari kita jujur, apakah mampu bersaing dengan produk serupa dari daerah lain seperti pulau Jawa. Kita perlu berani mencari keunggulan baru,” ujarnya.
Lis pun menawarkan sejumlah potensi lokal seperti kulit ikan pari, cangkang gonggong, dan kepala udang yang dinilai memiliki peluang besar untuk dikembangkan menjadi produk bernilai tinggi. Menurutnya, produk-produk ini dapat dipasarkan lebih luas ke luar daerah, baik dalam bentuk kerajinan maupun bahan baku olahan seperti petis.
Ia mengatakan tahap awal ini Pemko Tanjungpinang sudah melakukan pengembangan, dan untuk pembiayaannya sedang menjajaki kerja sama dengan BUMN melalui program CSR.
“Untuk tahap awal, kita fokus pada pengembangan lima hingga sepuluh produk unggulan yang memiliki potensi menembus pasar luar daerah,” jelas Lis.
Lis berharap kepengurusan baru GOW dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam menurunkan angka kemiskinan melalui penguatan ekonomi perempuan.
“Jika diberi amanah, jalankan dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab. Jabatan harus membawa manfaat, sekecil apa pun, selama itu bernilai ibadah,” pungkasnya.
Ketua Penasehat GOW Kota Tanjungpinang, Yuniarni Pustoko Weni, berharap Musda VI GOW akan menghasilkan kepengurusan baru yang mampu membawa organisasi ini semakin maju dan berkontribusi nyata bagi kota Tanjungpinang.
“Semoga Musda kali ini melahirkan pengurus yang membawa Tanjungpinang lebih gemilang,” ujarnya.
Ia juga berpesan kepada ketua yang terpilih nanti agar sebelum pelantikan, dapat menyampaikan catatan atau laporan awal kepada kepala daerah atau wakil kepala daerah. Menurutnya, bagaimanapun prosesnya, GOW tetap berada di bawah naungan pemerintah daerah.
“Apapun prosesnya, organisasi tetap berpayung pada kepala daerah. Ini harus menjadi perhatian pengurus yang baru,” tegas Weni.
Ia berharap agar GOW terus memperkuat peran sosialnya. “Ke depan, GOW harus lebih banyak turun ke masyarakat. Kita harus berbenah,” tuturnya.
Musda ini turut dihadiri, Kepala DP3APM, Bambang Hartanto, istri Wakil Wali Kota, Handayani, istri Ketua DPRD, Ketua GOW Kota Tanjungpinang, Sulasmi Zulhidayat, Ketua GOW periode 2019–2022, Juariah; serta perwakilan dari 41 organisasi wanita yang tergabung dalam GOW. (tc/Dinas Kominfo).
(red)






