Skandal Facebook: 1,1 Juta Data Indonesia Bocor ke Tim Pemenangan Donald Trump

Tanjungpinang

Nama Cambridge Analytica kini menjadi pembicaraan dikalangan petinggi negara-negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.

Ketenaran perusahaan analisis data asal Inggris, itu bukan soal cerita keberhasilannya sebagai konsultan data yang ikut menyukseskan kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.

Memang punya kaitan, namun tersangkut skandal Facebook yaitu penggunaan data secara ilegal oleh Cambridge Analytica di masa kampanye pemenangan Trump yang berhasil menyingkirkan Hillary Clinton, pesaingnya.

Skandal ini pertama kali diungkap Christopher Wylie melalui koran terkenal di Inggris, The Guardian, pada pertengahan Maret 2018.

Mantan Kepala Riset Cambridge Analytica, itu menyebutkan puluhan juta data pengguna akun Facebook telah digunakan secara tidak sah oleh Cambridge di masa kampanye Pilpres AS tahun 2016 lalu.

Data itu diduga untuk kepentingan politik berkedok riset. Pernyataan Wylie, panggilan akrabnya, soal kebocoran data ke pihak ketiga tak disangkal oleh pihak manajemen Facebook.

Merasa bertanggungjawab, bahkan data mengejutkan malah diungkapkan Facebook: data yang bocor mencapai 87 juta pengguna, bukan 50 juta akun seperti kabar sebelumnya.

“Secara total, kami meyakini informasi Facebook, terutama di AS, yang dibagi secara tidak layak ke Cambridge Analytica mencapai 87 juta orang,” kata Mike Schroepfer, chief technology officer Facebook kepada media Wired, 4 April 2018, yang dikutip dari tempo.co

Anehnya, dari jumlah itu data pengguna di Indonesia hampir mencapai 1,1 juta akun, yang berada di urutan ketiga setelah AS 70,5 juta dan Filipina yang jumlahnya melebihi akun di Indonesia.

Jika di AS digunakan untuk kepentingan politik dalam memenangkan Donald Trump di Pilpres AS, lantas data pengguna di Filipina dan Indonesia untuk kepentingan apa?

Inilah yang belum terungkap, karena Kementerian Kominfo masih dalam tahap permintaan keterangan dari pihak manajemen Facebook.

Sementara itu, DPR sudah menjadwalkan pemanggilan terhadap Facebook Indonesia untuk memintai penjelasan mengapa dan untuk kepentingan apa data pengguna di Indonesia bocor ke tangan Cambridge Analytica.

“Rabu, 11 April, Facebook Indonesia kami panggil ke Komisi I,” kata Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasy kepada Tempo.co, Jumat, 6 April 2018. (tr)

KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini