Bintan-Bupati Bintan Apri Sujadi diganjar penghargaan Anugerah Pandu Negeri 2017, atas berbagai terobosannya dalam pembangunan kabupaten Bintan, daerah yang dipimpinya itu.
Penghargaan yang sarat inovasi ini dipersembahkan oleh Indonesian Institute for Public Governance (IIPG), bertepatan peringatan Hari Pahlawan tanggal 10 November 2017.
Bupati Apri Sujadi dengan rasa bangga saat menerima Anugerah Pandu Negeri 2017, yang disampaikan mantan Wapres RI Boediono, didampingi Mendagri Tjahyo Kumolo, pada Jum’at (10/11) di Jl.Jend Sudirman, Financial Graha CIMB NIAGA , Jakarta Pusat.
Bupati Apri mengapresiasi dan berterima kasih kepada IIPG atas penghargaan yang diberikan. Apri mengaku sempat kaget ketika diinformasikan masuk dalam nominasi peraih penghargaan Anugerah Pandu Negeri 2017.
Bukan tanpa alasan, karena ia melihat sederet nama beken dalam daftar Tim Penilai dan Dewan Juri. Seperti Prof.Dr.Djisman S Simanjuntak
dari Anggota Dewan Ekonomi Nasional (KEN) Indonesia, Prof.Dr.Sidharta Utama, Ph.D.CA.CFA seorang Profesor di Fakultas Ekonomi dan Bisnis di UI, Chandra M Hamzah, SH ahli hukum dan mantan Komisioner KPK.
Kemudian Prof.Dr.Harkristuti Harkrisnowo,SH,LL.M, MA sebagai Anggota Panitia Kerja RUU Terorisme Pemerintah-DPR, serta Business Director Tempo Yostinus Tommy Aryanto.
“Kita apresiasi penghargaan ini, tak disangka banyak orang yang melihat kinerja pemerintah daerah yang mengedepankan kepentingan masyarakatnya. Penghargaan ini untuk masyarakat Bintan, yang turut menyumbangkan ide-ide, kreativitas dalam mensukseskan program pemerintah daerah. Pemkab Bintan akan terus berinovasi untuk daerah dan masyarakat Bintan,” papar Bupati Apri, usai menerima penghargaan, Jumat (10/11), di Jakarta, seperti dilansir MCH Bintan.
Mendagri Tjahyo Kumolo menyambut baik dan bangga atas prestasi 50 kepala daerah yang menerima Anugerah Pandu Negeri 2017. Menurutnya, penghargaan ini sebagai bentuk dukungan atas sistem yang ada.
Ia berharap penghargaan ini semakin memacu kinerja Pemda dengan program yang bermakna dengan mendukung reformasi birokrasi di era Presiden Joko Widodo, melalui inovasi bagi kemajuan daerah.
“Inovasi ini sebagai motivasi bagi perkembangan daerah, kareba daerah yang ingin maju harus terus berinovasi. Baik dibidang Infrastruktur, Pendidikan dan Kesehatan. Jadikan Anugerah ini, menjadi nilai tambah bagi pemimpin daerah, dalam mencapai kepemimpinan di tingkat nasional,” kata Mendagri.
“Semoga semakin memperkaya sumber calon pemimpin untuk regenerasi kepemimpinan nasional, khususnya yang berasal dari pemimpin daerah yang berprestasi,” tambahnya.
Ketua IIPG Sigit Pramono menjelaskan, ada 50 kepala daerah yang menerima penghargaan Anugerah Pandu Negeri 2017, sebagai apresiasi terhadap mereka yang bekerja dengan baik melalui inovasi di daerah masing-masing.
Menurutnya, ada beberapa aspek penilaian antara lain, governance meliputi tata kelola keuangan, tata kelola pemerintahan dan anti korupsi. Sedangkan Tim Penilai adalah tim independen, yang menyaring 538 daerah di Indonesia.
Yang diawali survey lapangan terhadap laporan keuangan daerah, penetapan APBD yang tepat waktu. Kemudian inovasi-inovasi yang dilakukan kepala daerah bagi kemajuan daerahnya.
Tahap awal, ada 200 daerah dari 538 daerah yang lolos, dan selanjutnya diseleksi lagi hingga menjadi 50 daerah yang dinyatakan berhak menerima penghargaan.
“Persentase penilaiannya, untuk inovasi kemajuan daerah 35%, Tata Kelola Pemerintahan 30%, SDM 20% dan pertumbuhan Ekonomi 15%,” ungkap Sigit, seperti dikutip MCH Bintan.
Sedangkan Anugerah Pandu Negeri 2017 untuk Bupati Bintan Apri Sujadi berdasarkan penilaian sebagai Kepala Daerah yang memiliki Inovasi dalam penerapan pelayanan kesehatan gratis dan bantuan seragam sekolah.
Sebelumnya, Bupati Apri juga berhasil mempertahankan beberapa prestasi tingkat nasional, diantaranya Anugerah WTP 6 kali berturut-turut, Piala Adipura yang ketiga kalinya.
Selain kabupaten Bintan, kabupaten yang menerima Anugerah Pandu Negeri 2017, yakni kabupaten Bantaeng, Boyolali, Gianyar, Gresik, Kudus, Malang dan kabupaten Ngawi. (Tigor).
