Trump Teken Anggaran Militer AS Berkisar Rp 10.000 Triliun

Tanjungpinang
Pentagon (ft: wikepedia0
Pentagon (ft: wikepedia0

Dibawah kepemimpinan Presiden Donald Trump anggaran militer Amerika Serikat (AS) meningkat tajam. Dilansir Nusantaranews yang dikutip dari Sputnik, jumlahnya tak tanggung-tanggung yang mencapai US$ 700 miliar atau hampir Rp 10.000 trilyun.

Rencana kenaikan itu telah diteken Donald Trump, pada Jumat pekan lalu. Departemen Pertahanan AS mengatakan, anggaran militer tersebut akan menjadi yang terbesar dalam sejarah AS, jika nanti disetujui oleh Kongres maka. Bahkan nilainnya jauh melampaui anggaran militer gabungan Rusia dan Cina.

Anggaran itu juga termasuk kenaikan terbesar sejak inisiatif Perang Global oleh Presiden AS George W. Bush yang hanya meningkat dari US$ 345 miliar menjadi menjadi US$ 437 miliar. Peningkatan menyebutkan anggaran didorong oleh semakin meningkatnya ancaman dari Rusia, Cina, dan Korea Utara.

Menurut Menteri Pertahanan AS James Mattis, anggaran sebesar itu guna membiayai persiapan tempur seluruh tantara AS di berbagai penjuru belahan dunia dalam menghadapi konflik, termasuk perang di Afghanistan, serta ancaman perang dengan Korea Utara.

Namun Pentagon membantah kenaikan anggaran bukanlah karena AS di serang, tapi lebih kepada tantangan logistik langsung, untuk pelatihan pasukan, pengembangan teknologi pertahanan rudal, rekayasa kecerdasan buatan, juga memodernisasi sistem persenjataan nuklir.

Memang kebijakan luar negeri Trump berdampak pada peningkatan misi tempur ke berbagai wilayah konflik seperti di Somalia dan Yaman termasuk ke Afghanistan. Akan tetapi, jika benar disetujui Kongres AS, penerima manfaat dari belanja militer itu adalah sejumlah perusahaan senjata besar, diantarannya Boeing dan General Dynamics dan Lockheed Martin.

Pada tahun 2019 nanti, rencanannya perusahaan tersebut akan mengerjakan pembuatan 10 kapal tempur baru. Selain itu, ada lagi pembelian 24 unit pesawat tempur F/A-18 E/F Super Hornet buatan Boeing untuk menambal kekurangan armada pesawat tempur di Angkatan Laut.

Angkatan Udara juga berencana membeli 77 pesawat tempur F-35 Joint Strike Fighter pabrikan Lockheed Martin serta  pesawat pembom B-21 Northrop Grumman. (tr/nstn/sput)

KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini