TANJUNGPINANG – Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Tanjungpinang, Said Alvie, sangat menyesalkan pemberitaan di salah satu media online, yang menuding adanya pengadaan Box Arsip fiktif di BPPRD. Ia menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan termasuk kategori hoax.
Alvie menjelaskan bahwa pengadaan Box Arsip telah direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) tahun anggaran 2024. “Kegiatan pengadaan Box Arsip ini bukanlah fiktif. Semua sudah dilaksanakan sesuai rencana kerja yang tercantum dalam DPA. Beritanya hoax,” ujar Alvie saat dihubungi melalui aplikasi WhatsApp, Sabtu (25/1/2025).
Alvie merasa heran dengan pemberitaan yang menyebutkan adanya kegiatan fiktif tersebut. Menurutnya, tidak ada alasan untuk meragukan pelaksanaan pengadaan Box Arsip tersebut, yang memang termasuk dalam salah satu kegiatan di tahun anggaran 2024.
Ia mengonfirmasi bahwa pengadaan Box Arsip telah dilaksanakan di BPPRD Tanjungpinang dan telah digunakan untuk keperluan penataan arsip serta dokumen terkait kewajiban pajak daerah. “Pengarsipan ini sangat penting untuk mengatur dan menyimpan dokumen dengan baik, sehingga memudahkan dalam pencarian kembali ketika dibutuhkan,” jelasnya.
Terkait jumlah anggaran untuk pengadaan Box Arsip, Alvie tidak mengetahui angka pastinya, tetapi ia perkirakan sekitar seratus juta rupiah lebih. Meskipun demikian, pengadaan ini telah sesuai dengan anggaran yang disahkan dalam DPA 2024.
Alvie juga menyampaikan bahwa BPPRD Tanjungpinang akan segera mengeluarkan rilis resmi untuk memberikan klarifikasi mengenai pengadaan Box Arsip. Selain itu, pihaknya berencana untuk berkoordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Tanjungpinang guna memastikan informasi yang benar terkait pemberitaan tersebut.
“Melalui klarifikasi ini, kami ingin memastikan bahwa informasi yang diterima masyarakat adalah informasi yang akurat. Kami juga mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menyaring informasi yang beredar di media massa maupun media sosial,” tuturnya.
Kepada para jurnalis, Alvie berharap agar lebih berhati-hati dalam memverifikasi informasi sebelum dipublikasikan. “Kami berharap rekan-rekan media dapat lebih teliti dan melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak terkait sebelum mempublikasikan berita. Hal ini penting untuk memastikan kebenaran informasi dan agar pemberitaan lebih berimbang,” katanya.
Alvie berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih selektif dalam menerima dan menyebarkan informasi, hal ini, menurutnya, demi menjaga kualitas pemberitaan yang akurat dan terpercaya.
(tira)