TANJUNGPINANG – Komitmen Wali Kota Tanjungpinang H. Lis Darmansyah, SH, dan Wakil Wali Kota Drs. H. Raja Ariza, MM (Lis-Raja), untuk membentuk karakter aparatur sipil negara (ASN) yang berbudaya dan religius mendapat sambutan positif dari tokoh-tokoh adat serta pemuda Melayu di Kota Tanjungpinang.
Tiga kebijakan baru yang diluncurkan oleh Pemerintah Kota Tanjungpinang di bawah kepemimpinan Lis-Raja, dinilai sebagai wujud nyata dalam menjaga identitas budaya lokal serta meningkatkan kedisiplinan birokrasi.
Adapun ketiga kebijakan pemerintahan Lis-Raja untuk ASN Pemko Tanjungpinang, meliputi kewajiban mengenakan TANJAK dan busana Melayu setiap hari Jumat, penguatan kedisiplinan dengan APEL PAGI rutin di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), serta penyelenggaraan kegiatan KEAGAMAAN secara berkala setiap hari Jumat.
Ketiga kebijakan yang menjadi kewajiban bagi seluruh pegawai resmi diberlakukan mulai April 2025 dan diumumkan langsung oleh Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah dalam apel perdana pasca libur Idulfitri pada Rabu (9/4/2025).
Lis: Apel Pagi, Pemakaian Tanjak-Kegiatan Keagamaan untuk Membentuk ASN Berbudaya dan Religius
Wali Kota Lis Darmansyah menjelaskan bahwa tiga kebijakan baru yang diberlakukan mulai Apri 2025, yaitu Apel Pagi serta Pemakaian Tanjak dan Kegiatan Keagamaan pada setiap hari Jumat, bertujuan untuk membentuk ASN berbudaya dan religius
Ia menegaskan penerapan apel pagi, hingga pemakaian Tanjak dan kegiatan keagamaan bagi ASN bukan sekadar instruksi administratif. “Ini adalah bagian dari upaya membentuk karakter ASN yang berbudaya, disiplin, dan religius,” ungkap Lis saat memberikan arahan kepada pegawai di halaman Kantor Wali Kota.
Tokoh Adat – Pemuda Melayu Apresiasi Penerapan Apel Pagi, Penggunaan Tanjak-Kegiatan Keagamaan ASN
Kebijakan pelaksanaan apel pagi, penggunaan tanjak dan kegiatan keagamaan bagi seluruh pegawai di lingkungan Pemko Tanjungpinang mendapatkan apresiasi dari masyarakat tokoh adat dan pemuda melayu. Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Tanjungpinang, Juramadi Esram, mendukung penuh kebijakan yang diambil oleh Pemko Tanjungpinang.
Juramadi menegaskan komitmen Wali Kota Lis Darmansyah dan Wakil Wali Kota Raja Ariza ini selaras dengan visi dan misi LAM, yang mencerminkan upaya pelestarian adat dan budaya Melayu di tengah arus modernisasi. “Kami sangat berterima kasih kepada Pak Lis dan Pak Raja. Kebijakan ini adalah wujud nyata dari pelestarian budaya Melayu yang sangat kita jaga bersama,” ujarnya.
Juramadi juga menyoroti manfaat apel pagi yang dapat menjadi sarana silaturahmi antar dinas serta dapat dijadikan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan budaya dari pimpinan kepada ASN.
Senada dengan Juramadi, Panglima Hulubalang LAM Tanjungpinang, Dato’ Yudi Irawan, juga turut memberikan apresiasi terhadap kebijakan penggunaan tanjak dan busana Melayu kepada ASN setiap Jumat. “Kota Tanjungpinang adalah Bunda Tanah Melayu, dan sudah sepantasnya identitas budaya kita terus dikumandangkan melalui simbol-simbol seperti ini,” kata Dato’ Yudi dengan tegas.
GERAM Kepri: Budaya Harus Terjaga, Disiplin Perlu Ditekankan
Ketua Generasi Anak Melayu Kepri Bersatu (GERAM-KEPRI), Aryandi, juga memberikan dukungan penuh terhadap kebijakan Lis-Raja untuk pegawai Pemko Tanjungpinang. Menurutnya, langkah tersebut sangat baik dan mendidik yang juga sebagai pengingat jati diri di tengah cepatnya perubahan zaman.
“Budaya kita jangan sampai hilang. Namun, kami juga berharap ada pengawasan ketat agar kebijakan ini dilaksanakan dengan disiplin dan tidak sekadar menjadi formalitas belaka,” ujar Aryandi.
Dengan tiga kebijakan ini menunjukkan pemerintahan Lis-Raja ini di Tanjungpinang tak hanya menata ulang sistem pemerintahan secara teknokratis, tetapi juga menyentuh aspek kultural dan spiritual dari ASN sebagai garda terdepan pelayanan publik.
Langkah ini menjadi bagian integral dari visi Lis-Raja dalam mewujudkan Tanjungpinang sebagai kota yang berbudaya, indah, melayani, agamis, sejahtera, aman, kreatif, ber-Teknologi dan ber-Integritas. Lis-Raja mengusung visi besar untuk kemajuan Tanjungpinang dan kesejahteraan masyarakat yang lazim disebut Bima Sakti, serta semangat membangun melalui slogan “Tanjungpinang Berbenah”
(red)