TANJUNGPINANG – Pilkada Kepri 2024 diprediksi akan diikuti 2 pasangan calon. Yaitu Ansar Ahmad yang duet dengan Nyanyang Haris Pratamura dan Muhammad Rudi bersama Aunur Rafiq.
Sepertinya putusan MK, yang mengubah ambang batas syarat bagi partai politik atau gabungan partai politik yang mengusung calon, tidak serta merta mengubah peta politik Pilkada Kepri 2024.
Sebab, untuk posisi calon gubernur di Pilkada Kepri masih tertuju pada dua kandidat yang sejak lama sudah muncul di tengah masyarakat. Dua nama besar itu, yaitu incumbent Ansar Ahmad yang saat ini menjabat Gubernur Kepri, dan Muhammad Rudi yang dikenal sebagai Wali Kota Batam dan Kepala BP Batam.
Bahkan melihat perkembangan peta politik terkini, hanya dua nama ini, Ansar Ahmad dan Muhammad Rudi yang telah memegang tiket ke panggung Pilkada 2024, untuk calon Gubernur Kepri.
Ansar Ahmad yang berpasangan dengan Nyanyang Haris Pattimura telah mendapat dukungan dari sejumlah partai politik, yaitu Partai Gerindra, Golkar, PKS, PKB, PAN dan PPP. Sementara Partai Nasdem dan PDIP menjagokan Muhammad Rudi bersama Aunur Rafiq sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri. Kedua pasangan ini tinggal menunggu waktu pendaftaran pencalonan di KPU, yang dibuka pada 27-29 Agustus 2024.
Ansar dan Rudi Pernah Berkongsi Memenangkan Pilkada Kepri 2020
Pilkada Kepri 2024 dalam perebutan kursi Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri, yang mempertemukan Ansar Ahmad dan Muhammad Rudi, sebagai rival, bakal menarik dan seru.
Selain, elektabilitas keduanya yang selalu memuncaki di berbagai survei oleh lembaga survei ternama, dengan disertai bermacam penilaian atas prestasi yang diraih, serta basis dukungan yang kuat. Pertarungan keduanya, juga tak lepas dari perseteruan terbuka antara Ansar Ahmad dan Muhammad Rudi, dari 4 tahun lalu, atau sejak Ansar Ahmad menjabat Gubernur Kepri.
Kilas balik pada Pilkada Kepri 2020, Ansar Ahmad dan Muhammad Rudi berada dalam satu kubu untuk memenangkan Ansar Ahmad sebagai calon Gubernur Kepri, yang berpasangan dengan istri Muhammad Rudi, Marlin Agustina, sebagai calon Wakil Gubernur Kepri.
Ansar Ahmad merupakan kader Golkar, yang pernah menjabat Ketua DPD Golkar Kepri, dan Muhammad Rudi, selain menjabat Wali Kota Batam dan Kepala BP Batam, juga sebagai Ketua DPD Nasdem Kepri. Melalui jalur koalisi Golkar dan Nasdem, Ansar dan Rudi bersepakat mengusung pasangan Ansar dan Marlin di Pilkada Kepri 2020, dan keluar sebagai pemenang dengan mengalahkan dua rivalnya, pasangan Isdianto-Suryani dan pasangan Soerya Respationo-Iman Sutiawan.
Ansar Ahmad dan Marlin Agustina dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri, periode 2020-2024. Sedangkan Muhammad Rudi bersama Amsakar Achmad, ketika itu yang maju di Pilwako Batam, kembali mempertahankan jabatan sebagai Wali Kota dan Wali Kota Batam, untuk periode kedua, 2020-2024.
Namun kemesraan antara Ansar dan Rudi, yang sukses mengantarkan Ansar dan Marlin duduk di tampuk kepemimpinan Provinsi Kepri, ternyata tidak berlangsung lama. Beberapa bulan menjabat, mereka sudah retak hubungan. Soal komitmen dan janji-janji politik di Pilkada Kepri 2020, menjadi pemicu pecah kongsi antar Ansar dan Muhammad Rudi.
Terlepas siapa yang benar dan salah, retak hubungan antara Ansar dan Rudi, semakin melebar dan tak berkesudahan, hingga akhir masa jabatan Ansar Ahmad dan Marlin Agustina, sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri.
Perseteruan Ansar dan Rudi, juga membuat hubungan antara Ansar dan Marlin sebagai pemimpin di Kepri, berjalan tidak harmonis. Keduanya seperti jalan sendiri-sendiri, yang jarang terlihat dalam satu acara, bahkan ditengarai tak pernah berkomunikasi lagi, sejak perseteruan pecah hingga sekarang.
Kini, Ansar Ahmad dan Muhammad Rudi menjadi rival di Pilkada Kepri 2024, untuk merebut kursi Gubernur Kepri, periode 2025-2029. Tak heran, banyak pihak memprediksi bahwa Pilkada Kepri akan menarik dan seru, karena pertemuan Ansar dan Rudi dalam panggung perebutan kursi Gubernur Kepri, disebut sebagai puncak perseteruan keduanya.