Meski belum masuk tahapan kampanye, namun para pegiat media sosial (Medsos) mulai meramaikan Pilwako Tanjungpinang 2018, dengan memperkenalkan jagoannya ke akun pertemanannya.
Karena hanya dua pasangan calon yang muncul hingga jelang pendaftaran, para Nitizen kontras terbelah dalam dua kubu, yakni mendukung pasangan calon Lis-Maya dan Syahrul-Rahma.
Dari pantauan Suluh Kepri, aktifitas “ngtweet” pun kian meningkat dari biasanya, terutama pemilik akun FB. Namun belum terlihat adanya pembahasan serius terkait plus-minus kedua pasangan calon.
Mereka baru sebatas memperkenalkan jagoannya melalui postingan gambar-gambar pasangan calon. Ada juga yang hanya menyampaiakan komentar saja.
Namun terkait langkah politik Rahma, kader PDIP Tanjungpinang itu, yang merapat ke kubu Gerindra untuk mendampingi Syahrul justru paling banyak diperbincangkan para pegiat medsos.
Nitizen dari pendukung Lis-Maya, merasa kecewa dan menyampaikan kritik atas sikap politik Rahma, yang justru berbalik menantang Lis Darmansyah, yang tak lain sesama kader partai PDIP.
Lis dan Maya adalah pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang yang secara resmi diusung PDIP di Pilkada Tanjungpinang. Sebaliknya, dibarisan pendukung Syahrul, memuji langkah politik Rahma yang terbilang berani untuk mendampingi Syahrul.
Seperti ringkasan percakapan pemilik FB, ketika mengomentari berita Suluh Kepri berjudul: “Surat Terbuka Rahma, Ucapkan Perpisahan ke PDIP untuk Dampingi Syahrul” berikut kutipannya:
Ana Sonia: Hedeh…kaget krna tdk brpikir pnjg lg
Sila Hero: MANTAP berani mngambil sebuah ke putusan lepas bebas menggapai sebuah harapan… Dri pd bertahan hnya jdi sebutir peluru di butuhkan saat perang saja… 👍,
Ayong Kho: Terlalu beresiko tinggi ,masalah nya menang hanya 50-50 kok mau korban kan partai PDIP,demi yg tak pasti jadi .saya warga PDIP jd kecewa karena Ibu Rahma bersebrangan dgn Pak Lis
Ana Sonia: Itu lh politik yg sllu mementaahkn akal sehat kita
Ayong Kho: Ya benar juga nih yg namanya politik ,aduh pening kepala saya
Sila Hero: Stiap insan berhak untuk memilih. .dan di pilih. . .stiap insan tidak bisa menentukan takdir ny dan kehidupan nya. . . tiada yg tidak mungkin bila yg di atas berkehendak apa yg di kira dan fikirkan bila iA mngatakan ” terjadilah” maka semua akan “terjadi” . .biar lah smua insan melakukan apa yg trbaik buat dia… Dan bgitu jga buat diri kita lakukan apa yg skira ny baik dan benar . .(Tigor)
